Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teliti Sebelum Beli Obat, Sejumlah Obat Bebas Bisa Picu Stroke

Kompas.com - 16/02/2018, 14:30 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Yunanto Wiji Utomo

Tim Redaksi

KOMPAS.com — Tidak ada salahnya  membaca terlebih dahulu komposisi bahan obat yang baru saja anda beli. Sebab, menurut studi terbaru, beberapa obat-obatan yang umum beredar di masyarakat bisa memicu stroke.

Jenis obat antidepresan, penghilang rasa sakit, alergi rhinitis, dan obat diare termasuk golongan obat antikolinergik. Obat golongan ini mempunyai efek pada sistem kolinergik tubuh yang mengatur jantung dan pencernaan.

Selain itu, peneliti meyakini obat antikolinergik juga melemahkan daya ingat seseorang dan membuat jantung berdegup lebih kencang atau tidak menentu dan menjebak darah di dalam jantung. Stroke akan terjadi apabila darah sudah mencapai otak dan membeku.

Sayangnya, obat jenis ini termasuk paling banyak dikonsumsi di masyarakat dan sebuah studi mencatat bawha lebih dari 1,2 juta orang di Inggris mengalami stroke, artinya per tahun lebih dari 100.000 orang terserang penyakit ini.

Penelitian dari Universitas Aberdeen menunjukkan lebih dari 59 persen orang mengalami stroke dan 86 persen lebih kemungkinan besar meninggal usai stroke karena obat antikoligernik.

Baca Juga: Bagaimana Stroke Bisa Mengubah Sifat Seseorang?

Penelitian yang dipublikasikan di International Journal of Epidemiology ini melibatkan 21.722 orang yang berusia antara 39 sampai 79 tahun.

Para peneliti menguji pola konsumsi obat generik yang beredar di masyarakat, termasuk obat-obatan yang menggunakan resep, seperti Valium, Imodium, dan Piriton.

Lebih dari 37 persen peserta penelitian yang berumur sekitar 65 tahun meminum obat antiklorigenik setiap hari, dan lebih berisiko terkena stroke daripada minum dalam dosis yang tak sesuai resep.

Menurut peneliti, efek antiklorigenik yang paling kuat terdapat pada jenis obat untuk nyeri saraf dengan tingkat terserang stroke mencapai 59 persen, termasuk amitriptyline. Angka tersebut lebih tinggi dari pecandu obat-obatan terlarang.

Lalu obat pengurang rasa sakit seperti Codeine, Imodium dan atenolol, beta blocker, yang biasa digunakan untuk meredakan nyeri jantung, memiliki efek paling lemah.

Sementara obat penenang pethidine dan beberapa antihistamin yang digunakan untuk mengobati alergi seperti alergi rhinitis memiliki efek samping menengah.

Baca Juga: Terapi Baru Ini Kurangi Kecacatan karena Stroke

Profesor Phyo Myint, penulis senior studi ini, mengatakan, bahwa penemuan ini bisa membantu para ahli untuk menemukan cara yang efektif untuk upaya pencegahan serangan stroke pada masyarakat. 


l

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau