Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Obat Herbal, Bisakah Jadi Solusi Pengobatan Kanker?

Kompas.com - 15/02/2018, 13:20 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Yunanto Wiji Utomo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pengobatan alternatif mulai dilirik untuk mengatasi penyakit kanker, tetapi tidak ada salahnya untuk tetap memantau kondisi penyakit secara medis.

Menurut dr. Elisna Syahruddin, PhD, Sp.P(K) di RS Persahabatan, Jakarta, mengatakan bahwa pengobatan standar kanker paru adalah bedah, radioterapi, kemoterapi, terapi yang ditargetkan dan obat golongan immuno onkologi.

"Pengobatan herbal belum ada bukti ilmiah dapat membunuh kanker paru, akan tetapi lebih berfungsi sebagai tambahan suplemen saja," katanya pada hari Rabu (14/2/2018).

"Masih banyak warga yang lengah dan mengandalkan pengobatan herbal saja tanpa penanganan secara medis dan akhirnya terlambat untuk terapi pengobatan," tambahnya.

Baca Juga: Penemuan Obat Baru Terganjal Bahan Baku, Tanaman Herbal Jadi Solusi

Hal senada diungkapkan oleh dokter Achmad Hudoyo dari RSUP Persahabatan bahwa belum ada penelitian dengan standar baku yang membuktikan khasiat pengobatan herbal untuk mengobati kanker. 

"Penelitian untuk membuktikan khasiat obat butuh biaya mahal dan harus melalui tahap ekstraksi, percobaan kepada binatang dan uji klinis dalam beberapa fase yang menggunakan puluhan ribu orang atau sampel," katanya kepada Kompas.com, Rabu (14/2/2018).

Sejumlah penelitian potensi obat herbal untuk mengobati kanker telah dilakukan.

Bambang Pusjiasmanto, Dekan Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret, mangatakan bahwa daun tanaman sirsak (Annona muricata) dan tanaman keladi tikus (Typhonium flagelliforme) memiliki kandungan yang membantu proses penyembuhan pasien kanker.

"Daun sirsak mengandung senyawa annonaceous acetogenins, aasimisin dan squamosin. Kandungan tersebut berperan sebagai antikanker, termasuk kanker paru-paru. Daun sirsak lebih aman dibandingkan dengan kemoterapi," katanya, Rabu (14/2/2018).

Baca juga : Obat Kimia atau Obat Herbal, Mana yang Lebih Baik?

Menurut Bambang cara meramunya adalah merebus tiga gelas air dan 10 lembar daun sirsak yang sudah dicuci bersih. Tunggu hingga air tersisa kurang lebih satu gelas. Setelah itu disaring dan diamkan sejenak hingga dingin. "Lebih baik ramuan tersebut diminum setiap hari.

Sementara itu, tanaman Keladi tikus juga memiliki kandungan senyawa ibi etil asetat, heksana, glikosida fenilpropanoud, cerebriside, sterol dan diklorometana yang mampu melawan sel kanker, kata Bambang.

"Penelitian tentang khasiat tanaman keladi tikus sudah membuktikan bisa menyembuhkan kanker paru-paru, salah satunya penelitian dilakuan National Cancer tahun 1976. Jadi ramuan tersebut tidak hanya mencegah, tetapi bisa juga menyembuhkan," katanya.

Proses meracik tanaman keladi tikus mirip dengan proses meramu daun sirsak. "Bisa pakai daunnya atau beserta pelepah tanamannya, 5 buah saja, lalu rebus dan tunggu hingga dingin," katanya.

Untuk menjadi obat utama kanker, penelitian obat herbal yang lebih banyak perlu dilakukan.

Baca Juga: Efek Samping Suplemen Herbal

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau