Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semut Matabele, Hewan Pertama yang Punya Klinik Kesehatan

Kompas.com - 15/02/2018, 13:03 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

"Kami belum tahu apakah semut hanya membersihkan luka dan membuang kotoran, seperti yang kita lakukan saat terluka agar tidak infeksi, atau apakah mereka juga menggunakan zat antimikroba dengan air liur mereka," kata Frank dilansir dari New Scientist, Rabu (14/2/2018).

Baca juga : Kisah Nyata Persahabatan Semut dan Pohon dari Panama

Frank berkata, meski semut dalam keadaan cedera atau dua kakinya telah hilang, mereka tetap dapat sembuh dan dapat bertarung kembali seperti semut sehat.

Ini mungkin juga yang melandasi semut sehat melakukan seleksi saat menyelamatkan rekannya.

"Semut itu selektif saat akan membopong rekan yang terluka. Mereka tidak akan membantu semut yang terluka parah atau telah kehilangan 5 kaki," sambung Frank.

Sebaliknya, semut yang hanya kehilangan satu atau dua kaki akan dibopong bersama dalam kelompok.

Fenomena semut merawat spesiesnya adalah yang pertama kali ditemukan dalam dunia hewan.

Frank menduga perilaku ini tidak dilandasi oleh rasa belas kasihan. Melainkan untuk keuntungan bersama.

Semut matabele hidup di koloni kecil dengan tingkat kelahiran rendah. Hanya sekitar 1.000 sampai 1.500 semut dalam satu koloni dengan tingkat kelahiran 10-15 ekor per hari.

Sebagai semut pemburu rayap, kehidupan koloni selalu dipertaruhkan setiap hari dan hanya semut yang mampu sembuh dan bertarung kembali yang akan diselamatkan. Ini menandakan semut matabele sangat berharga di koloninya.

Berikut aksi semut matabele merawat rekannya:

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com