Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/02/2018, 20:33 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

Februari 1966, Robert Taylor menjadi direktur IPTO. Taylor mengusulkan kepada bosnya tentang ARPANET, sebuah jaringan yang akan menghubungkan berbagai proyek yang disponsori oleh ARPA.

Sejak saat itu, ide tentang ARPANET terus berkembang. Hingga pada 1968, ARPA membuat semacam tender untuk pembuatan Interface Message Processor (IMP) yang akhirnya dimenangkan oleh perusahaan Bolt Beranek and Newman (BBN).

1969, IMP terhubung pertama kalinya ke mainframe SDS Sigma-7 milik University of California, Los Angeles (UCLA). Ini menandai terbentuknya simpul pertama ARPANET.

Beberapa bulan setelahnya, pesan pertama dikirmkan melalui ARPANET di antara simpul jaringan di UCLA ke Stanford Research Institute (SRI). Pesan pertama yang diterima adalah "LO" yang merupakan upaya para mahasiswa menulis LOGIN.

Sayangnya, pesan pertama tersebut urung selesai karena sistem di SRI mogok.

1973, jaringan global menjadi kenyataan setelah University College London (Inggris) dan Royal Radar Establishment (Norwegia) terhubung dengan ARPANET. Saat itulah istilah internet lahir.

Setahun setelahnya atau 1974, penyedia layanan internet (ISP) pertama lahir. Hal ini ditandai dengan diperkenalkannya versi komersial dari ARPANET, yaitu Telenet.

1983, sistem nama domain (DNS) membentuk sistem yang lebih mudah diingat. Sistem yang terbentuk adalah .edu, .gov, .com, .mil, .org, .net, dan .int menggantikan sebuatan sebelumnya yang menggunakan angka.

Baca juga: Tes Kepribadian di Internet, Akuratkah?

1990, Tim Berners-Lee, seorang ilmuwan di Lembaga Riset Nuklir Eropa (CERN) mengembangkan HyperText Markup Language (HTML). Teknologi ini memiliki dampak besar pada bagaimana kita menavigasi dan melihat internet saat ini.

Pada 1991, CERN memperkenalkan World Wide Web (WWW) kepada publik.

Sejak saat itu, internet terus mengalami berbagai perkembangan. Mulai dari perkembangan aplikasi hingga kegunaan internet sendiri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau