KOMPAS.com - Di era milenial ini, kita tak asing lagi dengan internet. Bahkan bisa dibilang, saat ini berbagai hal dapat dengan mudah dilakukan dari jarak jauh karena adanya internet.
Kita bisa dengan mudah mengakses segala informasi, berbelanja, dan melakukan berbagai aktivitas dengan teknologi yang satu ini. Dengan kata lain, internet membuat semua hal menjadi lebih mudah.
Namun, pernahkah Anda bertanya bagaimana ide awal dari internet?
Kebanyakan orang tentu sudah tahu bahwa internet bermula dari ARPANET yang diusulkan oleh Leonard Kleinrock. Pada 1961, Kleinrock menulis tentang ARPANET dalam makalahnya yang berjudul Information Flow in Large Communication Nets.
Namun sebenarnya, ide tentang internet sudah ada sejak lama. Laporan Forbes pada 2015 menulis bahwa ada tiga tema tentang sejarah internet, yaitu sentralisasi pengetahuan dan sumber daya, pengorganisasiannya, dan terakhir konsumsi dua arah.
Dalam tahap pertama, ide srupa internet sudah ada sejak 1728. Saat itu, Ephraim Chambers, seorang pembuat globe di London membuat Cyclopedia atau Universal Dictionary of Arts and Science.
Ide Chambers adalah menyatukan semua pengetahuan manusia pada satu hal atau benda saja. Selain itu, Chambers juga menjelaskan tentang ide sistem referensi silang yang sering kita gunakan saat ini.
Tak hanya itu, ide serupa juga dilontarkan oleh ahli bibliografi Belgia bernama Paul Otlet dan Henri La Fontaine. Mereka mengusulkan "gudang" penyimpanan pengetahuan dunia pada 1910.
Pada 1936, H.G. Wells memprediksi adanya "otak dunia". Dia menjelaskan bahwa itu adalah seluruh ingatan manusia yang bisa dan dalam waktu singkat dapat diakses oleh setiap individu.
Sekilas ide-ide tersebut mirip dengan apa yang bisa kita dapatkan di internet sekarang, bukan? Tapi sejarah internet tak berhenti di situ.
Pada februari 1951 atau tepat 67 tahun lalu, komputer komersil pertama dibuat di Manchester University. Komputer ini dibuat oleh Mary Lee Berners-Lee.
Lalu pada 1960, J.C.R Licklider mengungkapkan idenya tetang simbiosis manusia dan komputer.
"Sebuah jaringan komputer, yang terhubung satu sama lain melalui jalur komunikasi wide-band yang menyediakan fungsi mirip perpusatakaan saat ini bersama dengan antisipasi kelanjutan dalam penyimpanan informasi dan pengambilan serta fungsi simbiosis lainnya," kata Licklider.
Barulah pada 1961, Kleinrock menulis makalah yang sebelumnya disebutkan. Setahun setelahnya, Kleinrock mengusulkan sebuah teori matematika yang kemudian disebut dengan jaringan packet-switched.
Pada 1962, saat Licklider bekerja untuk Kantor Teknik Pengolahan Informasi (IPTO) di Departemen Pertahanan AS, ia diserahi jabatan direktur untuk Advanced Research Projects Agency (ARPA). ARPA adalah perusahaan yang nantinya menaungi ARPANET.
Februari 1966, Robert Taylor menjadi direktur IPTO. Taylor mengusulkan kepada bosnya tentang ARPANET, sebuah jaringan yang akan menghubungkan berbagai proyek yang disponsori oleh ARPA.
Sejak saat itu, ide tentang ARPANET terus berkembang. Hingga pada 1968, ARPA membuat semacam tender untuk pembuatan Interface Message Processor (IMP) yang akhirnya dimenangkan oleh perusahaan Bolt Beranek and Newman (BBN).
1969, IMP terhubung pertama kalinya ke mainframe SDS Sigma-7 milik University of California, Los Angeles (UCLA). Ini menandai terbentuknya simpul pertama ARPANET.
Beberapa bulan setelahnya, pesan pertama dikirmkan melalui ARPANET di antara simpul jaringan di UCLA ke Stanford Research Institute (SRI). Pesan pertama yang diterima adalah "LO" yang merupakan upaya para mahasiswa menulis LOGIN.
Sayangnya, pesan pertama tersebut urung selesai karena sistem di SRI mogok.
1973, jaringan global menjadi kenyataan setelah University College London (Inggris) dan Royal Radar Establishment (Norwegia) terhubung dengan ARPANET. Saat itulah istilah internet lahir.
Setahun setelahnya atau 1974, penyedia layanan internet (ISP) pertama lahir. Hal ini ditandai dengan diperkenalkannya versi komersial dari ARPANET, yaitu Telenet.
1983, sistem nama domain (DNS) membentuk sistem yang lebih mudah diingat. Sistem yang terbentuk adalah .edu, .gov, .com, .mil, .org, .net, dan .int menggantikan sebuatan sebelumnya yang menggunakan angka.
1990, Tim Berners-Lee, seorang ilmuwan di Lembaga Riset Nuklir Eropa (CERN) mengembangkan HyperText Markup Language (HTML). Teknologi ini memiliki dampak besar pada bagaimana kita menavigasi dan melihat internet saat ini.
Pada 1991, CERN memperkenalkan World Wide Web (WWW) kepada publik.
Sejak saat itu, internet terus mengalami berbagai perkembangan. Mulai dari perkembangan aplikasi hingga kegunaan internet sendiri.
https://sains.kompas.com/read/2018/02/08/203300823/penemuan-yang-mengubah-dunia--internet