Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria, Ketahuilah bahwa Kanker Payudara Juga Bisa Menyerang Anda

Kompas.com - 30/01/2018, 18:34 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Penulis

Sadanis

Pemeriksaan klinis oleh dokter (sadanis) sebaiknya dilakukan oleh perempuan pada usia 20-39 tahun sekali dalam tiga tahun, sementara perempuan usia 40 tahun ke atas sebaiknya melakukan sadanis satu tahun sekali.

Yadi menjelaskan bahwa sadanis bisa dilkakukan dalam beberapa metode dan dibagi menjadi dua kategori besar, yakni pemeriksaan radiologi dan biopsi.

Pemeriksaan radiologi yang paling tidak invasif adalah USG payudara. Metode ini bisa dilakukan pada semua umur, tetapi hanya bila benjolan cystic atau padat telah ditemukan.

Apabila belum, maka pilihan lainnya adalah mammografi di mana payudara ditekan oleh dua plat untuk meratakan dan menyebarkan jaringan. Yadi berkata bahwa mammografi bertujuan untuk mencari kelainan atau lesi yang tidak teraba.

Namun, mamografi tidak seusai untuk perempuan di bawah usia 35 tahun yang jaringan payudaranya masih kencang, karena metode ini mencari lesi dengan mencari perubahan gradasi warna putih.

Baca juga : Ini Alasan Pasien Kanker Payudara Baru ke Dokter di Stadium Lanjut

Di luar negeri, standar pendeteksian kanker payudara menggunakan Magnetic Resonance Imaging karena lebih sensitif dari mammografi. Akan tetapi, biayanya yang tergolong mahal membuat sulit dijadikan screening rutin di Indonesia.

Terakhir dalam kategori radiologi adalah PET Scan di mana zat kontras disuntikkan lewat vena untuk memetakan penyebaran sel kanker. Yadi berkata bahwa PET Scan bukan untuk screening rutin, melainkan mendeteksi keberadaan tumor yang tidak terlihat di USG dan MRI.

Jika ditemukan tumor yang diduga kanker, maka tahapan sadanis berikutnya adalah biopsi yang dibagi menjadi tiga jenis.

Jenis pertama adalah fine needle aspiration biopsy (FNAB) di mana jaringan diambil dengan jarum halus. Dibandingkan dengan dua jenis biopsi lainnya, yakni core biopsy yang mengambil jaringan dengan irisan kecil tanpa prosedur bedah dan biopsi bedah; FNAB memiliki keakuratan paling rendah.

Sementara itu, core biopsy dan biopsi bedah yang biasanya dilakukan dengan mengangkat tumor seluruhnya memiliki tingkat akurasi hampir 100 persen dan telah dijadikan gold standard.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com