Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ternyata, Bermain "Smartphone" Bikin Remaja Tak Bahagia

Kompas.com - 26/01/2018, 17:00 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

KOMPAS.com - Remaja dan smartphone seolah menjadi hal yang tak dapat dipisahkan. Tapi tahukah Anda, ternyata terlalu banyak bermain dengan telepon pintar tak membuat para remaja senang?

Hal ini ditunjukkan dari hasil penelitian di San Diego State University, Amerika Serikat. Untuk penelitian ini, para peneliti mengambil data dari satu juta siswa kelas 8, 10, dan 12 di Amerika Serikat.

Hasilnya, mereka menemukan bahwa para remaja yang lebih banyak menghabiskan waktunya untuk memainkan smartphonenya tidak sebahagia anak-anak yang bermain di luar dan berinteraksi dengan manusia lain.

Penulis utama penelitian ini, Jean M. Twenge percaya bahwa ponsel merupakan pendorong remaja menjadi tidak bahagia, bukan sebaliknya.

Baca juga: Ternyata, Dekat dengan Alam Bikin Remaja Terhindar Depresi

"Meskipun penelitian ini tidak dapat menunjukkan hubungan sebab-akibat, beberapa penelitian lain telah menunjukkan bahwa penggunaan sosial media juga menyebabkan ketidakbahagiaan, tapi ketidakbahagiaan tidak mendorong penggunaan sosial media yang lebih banyak," ungkap profesor psikologi tersebut dikutip dari Tech Crunch, Rabu (24/01/2018).

Penelitian lain yang menegaskan temuan ini adalah yang dilakukan oleh Centers for Disease Control and Prevention (CDC). Penelitian CDC menemukan adanya lonjakan angka depresi dan bunuh diri pada gadis remaja meningkat seiring lebih banyak waktu yang mereka habiskan untuk bermain dengan ponsel.

Penelitian yang juga dipimpin oleh Twenge ini menunjukkan bahwa anak-anak yang menghabiskan setidaknya empat hingga lima jam bermain dengan ponselnya memiliki faktor risiko bunih diri yang meningkat sebesar 71 persen.

Dengan kata lain, temuan ini adalah peringatan tentang penggunaan telepon genggam pada anak-anak remaja. Apalagi, saat ini usia termuda pengguna ponsel makin menurun.

Pada 2012 usia termuda pengguna ponsel adalah 12 tahun tapi pada 2016 adalah 10,3 tahun.

Twenge yang telah mempelajari perilau remaja sejak 1990-an menyebut bahwa ada perubahan mendadak dalam perilaku dan keadaan emosional remaja karena penggunaan smartphone. Para peneliti juga mendapati kepuasan hidup remaja, harga diri, dan kebahagiaan para pemaja menurun drastis sejak 2012.

"Sejauh ini, perubahan terbesar dalam kehidupan remaja antara tahun 2012 dan 2016 adalah peningkatan jumlah waktu yang mereka habiskan untuk media digital dan penurunan aktivitas sosial dan tidur," ujar Twenge.

"Kunci penggunaan media digital dan kebahagiaan adalah pembatasan penggunaan," imbuhnya.

Baca juga: Studi Baru, Bermain Gawai hingga Larut Malam Bikin Remaja Depresi

Twenge juga menyarankan kepada remaja untuk tidak menghabiskan lebih dari 2 jam sehari dalam menggunakan ponsel. Berolahraga atau bermain dengan teman-teman secara langsung dapat meningkatkan kebahagiaan, begitu pula untuk para orang dewasa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau