Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belajar dari Kasus Ahok-Vero, Ini 7 Faktor Prediksi Cerai Menurut Sains

Kompas.com - 08/01/2018, 20:33 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

Percaya atau tidak, pernikahan yang dimulai dengan lebih sedikit romantisme biasanya memiliki masa depan yang lebih menjanjikan.

6. Menarik diri saat terjadi konflik

Sebuah penelitian pada 2013 yang dipublikasikan dalam Journal of Marriage and Family menemukan bahwa perilaku "penarikan diri" suami memprediksi tingkat perceraian yang lebih tinggi. Kesimpulan ini didasarkan pada wawancara dengan sekitar 350 pasangan pengantin baru di Michigan, Amerika Serikat.

Sedangkan penelitian pada 2014 yang diterbitkan dalam jurnal Communication Monographs juga menunjukkan bahwa pasangan yang terlibat dalam pola "menarik diri", yaitu orang yang menekan pasangannya dan menerima jeda (diam) sebagai gantinya, biasanya kurang bahagia dalam hubungan mereka.

Paul Schrodt, penulis utama penelitian ini mengatakan bahwa ini merupakan pola yang sulit untuk dipecahkan karena masing-masing menganggap yang lain adalah penyebab masalah. Hal ini membutuhkan penglihatan bagaimana perilaku individu berkontribusi terhadap suatu masalah dan menggunakan strategi pengelolaan konflik yang berbeda untuk lebih saling menghargai.

Baca juga: Ini Rencana Ahok untuk Menjadikan Jakarta Kota yang Sehat

7. Menggambarkan hubungan dengan cara yang negatif

Pada 1992, Gottman dan koleganya mengembangkan prosedur "wawancara sejarah lisan". Prosedur ini para peserta akan meminta pasangannya untuk membicarakan berbagai aspek hubungan mereka.

Dengan menganalisis percakapan tersebut, para peneliti mampu memprediksi pasangan mana yang akan bercerai.

Dalam laporan di Journal of Family Psychology pada tahun 2000, Gottman mengumpulkan 95 pasangan untuk melakukan prosedur tersebut. Hasilnya, nilai pasangan pada ukuran tertentu memprediksi kekuatan atau kelemahan dalam pernikahan mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com