Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/01/2018, 08:30 WIB
Lutfy Mairizal Putra

Penulis


KOMPAS.com – Mengapa Budi kidal sedangkan Andi menggunakan tangan kanan? Apa yang membuat perbedannya? Kok bisa, sih? Pertanyaan seperti itu telah lama dipikirkan oleh para ilmuwan. Mereka berusaha menjelaskan kecenderungan penggunaan salah satu tangan secara alami dibandingkan tangan lainnya.

Berbagai penelitian pun dilakukan. Selama beberapa dekade sebelummnya, ilmuwan berasumsi bahwa kecenderungan itu berasal dari otak manusia. Kini perkembangan penelitian memberikan bukti lain bahwa tak hanya otak yang menentukan kecenderungan tersebut.

Hasil penelitian yang dipublikasikan di jurnal eLife, Februari 2017 membeberkan hal lain.

Tim biopsikologi internasional yang dipimpin Universitas Ruhr Bochum, Jerman, mendapati adanya peran penting sumsum tulang belakang.

Baca juga : Benarkah Orang Kidal Cenderung Ateis?

Temuan Sebastian Ocklenburg dan koleganya terbilang menarik. Jika benar maka kecenderungan penggunaan tangan telah ditentukan sebelum otak ikut mengaturnya.

Pada dekade 1980, pemindaian ultrasound membuktikan bahwa kidal atau sebaliknya berkembang di rahim sejak awal pekan ke-8 kehamilan. Hal itu makin terdeteksi dengan jelas saat usia kandungan memasuki pekan ke-10.

Hasil penelitian itu diterbitkan di jurnal Nature pada 4 Oktober 1990. Penelitian menunjukkan bahwa dari pekan ke-13, janin cenderung menghisap jempol kiri atau kanan miliknya.

Dari penelitian tersebut, Ocklenburg dan koleganya mengembangkan penelitian. Mereka menengok ekspresi gen asimetris di korteks motorik dan bagian otak lainnya, sebab gerakan lengan dan tangan diprakarsai korteks motorik.

Dalam perkembangan embrio, korteks motorik tak selalu terhubung secara fungsional ke sumsum tulang belakang. Bahkan, ketika indikasi awal preferensi tangan muncul, sumsum tulang belakang belum membentuk hubungan dengan otak.

"Janin manusia sudah menunjukkan asimetris yang cukup besar pada gerakan lengan sebelum korteks motor terhubung secara fungsional dengan sumsum tulang belakang. Sehingga lebih memungkinkan anggapan ekspresi asimetris gen tulang belakang membentuk dasar molekuler dari penggunaan tangan," tulis para ilmuwan seperti dilansir Science Alert pada Sabtu (6/1/2018).

Baca juga : Seperti Manusia, Lebah Juga Bisa Kidal

Penyelidikan pun berlanjut pada sumsung tulang belakang. Mereka melihat ekspresi gen di tali tulang belakang lima janin manusia antara pekan ke-8 dan pekan ke-12 masa kehamilan.

Pada pekan ke-8, terdapat perbedaan jumlah gen yang diekspesikan sisi kanan atau sis kiri sumsum tulang belakang. Perbedaan tersebut terletak pada segmen sumsum tulang belakang yang mengendalikan gerakan lengan dan tungkai.

Ternyata, faktor lingkungan menjadi penyebab perbedaan aktivitas gen asimetris tersebut melalui epigenetika, lapisan yang berada di atas genom kita dan menentukan gen mana yang dinyalakan dan dimatikan.

"Temuan kami menunjukkan bahwa mekanisme molekuler untuk pengaturan epigenetika di dalam sumsum tulang belakang merupakan titik awal untuk kecenderungan penggunaan tangan," tulis para ilmuwan.

Diperlukan banyak penelitian berikutnya untuk mengonfirmasi hasil temuan Ocklenburg dan koleganya. Verfikasi independen hasil penelitian juga akan membantu pemahaman baru penyebab kecenderungan penggunaan tangan.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau