Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/01/2018, 18:05 WIB
Lutfy Mairizal Putra

Penulis

Selain itu, pada saat hiperventilasi atau menghirup dan menghembuskan nafas dengan cepat, kecepatan aliran darah pada orang normal turun menjadi 20-30 centimeter per detik, sedangkan pada penderita migrain menjadi 5 centimeter per detik.

“Jadi penurunannya luar biasa tapi pelebaranya kurang. Saya masukkan perhitungan rata-ratanya. Kalau kurang dari 1,035 itu migrain, lebih dari itu tidak migrain,” ujar Salim.

Salim berharap, IVM dapat meningkatkan hasil diagnosis pasien. Sebab, tanpa itu potensi efektivitas pengobatan pun menurun.

“Rugi kan. Buang-buang uang sedangkan nilai efektivitasnya tidak berjalan,” ucap Salim.

Rumusan IVM telah didaftarkan ke Kementerian Hukum dan HAM pada 10 April 2017 dan diterima pada 1 Januari 2017. Hak cipta IVM dipegang oleh Universitas Indonesia selama 50 tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com