Seberapa 'Normal' Alel Gay Itu?
Kita tidak tahu apakah studi genetika ini mengidentifikasi “alel gay” dari gen yang sama atau berbeda.
Yang menarik, Hamer mendeteksi “gen gay” pada kromosom X, yang punya lebih banyak gen yang mempengaruhi reproduksi, tapi saya membayangkan ada gen di seluruh genom yang berkontribusi terhadap pilihan pasangan pada manusia (pencinta perempuan atau pencinta lelaki).
Bila ada alel pencinta lelaki dan pencinta perempuan dari puluhan atau ratusan gen yang bertarung dalam populasi, tiap orang akan mewarisi campuran dari variasi berbeda. Dikombinasi dengan pengaruh lingkungan, akan sulit untuk mendeteksi gen individu.
Ini mirip dengan tinggi badan, yang dipengaruhi oleh variasi dalam ribuan gen serta lingkungan, dan menciptakan “distribusi kontinyu” manusia dengan tinggi badan berbeda. Dua ekstremnya yakni sangat tinggi dan sangat pendek.
Demikian pula, di tiap ujung distribusi kontinyu pada selera pasangan manusia, kita bisa membayangkan “yang sangat mencintai lelaki” dan “yang sangat mencintai perempuan” pada kedua jenis kelamin.
Laki-laki gay dan perempuan lesbian mungkin hanyalah dua ujung dari distribusi yang sama.
*Distinguished Professor of Genetics, La Trobe University
Artikel ini terbit pertama kali di The Conversation
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.