KOMPAS.com -Pemandangan poster dilarang merokok atau himbauan dampak rokok terhadap kesehatan sangat sering dilihat. Tapi, apakah larangan itu benar efektif?
Dalam studi terbaru dari lembaga nirlaba di Amerika Research And Development (RAND), menemukan bahwa poster anti rokok justru memicu keinginan orang ingin merokok.
Penemuan kontroversial tersebut bertolak belakang dengan tujuan awal kampanye anti merokok yang dilakukan pemerintah atau organisasi kesehatan.
"Temuan kami bertentangan dengan ekspektasi akal sehat dan menyarankan merubah strategi anti-merokok yang sudah menyimpang terlalu jauh," kata William Shadel, penulis utama studi ini dan seorang peneliti senior di RAND.
Penelitian yang dimuat dalam Jurnal Nicotine & Tobacco Research tersebut menjelaskan bahwa poster itu tidak terlalu efektif mengurangi jumlah perokok atau niat orang untuk merokok.
Baca juga: Tidak Ada Rokok yang Lebih Sehat, Semua Berbahaya!
Penelitian ini dilakukan di sebuah laboratorium sosial yang dibuat mirip toko serba ada (toserba). Peneliti mencatat respons remaja yang masuk dan melihat poster.
Peneliti meletakkan satu dari sembilan poster yang menurut Food and Drug Administration (FDA) Amerika paling efektif mengurangi keinginan remaja untuk merokok di toserba mereka.
Poster itu menggambarkan mulut yang sakit dengan kata-kata "PERINGATAN: Rokok menyebabkan kanker."
Lalu, RAND meneliti 441 remaja berusia 11 sampai 17 tahun untuk mengetahui tentang merokok dan menanyakan hal-hal lain.
Pertanyaan diberikan sebelum dan sesudah berbelanja di toko toserba tiruan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.