KOMPAS.com -- Tim peneliti pada RMIT University mendesak pemerintah Australia dan industri konstruksi memanfaatkan limbah puntung rokok sebagai bahan campuran material pelapis permukaan jalan. Cara ini, menurut mereka, dapat menghentikan bahan kimia beracun yang ada pada puntung rokok tersebut berakhir di sungai dan laut.
Tim peneliti yang dipimpin oleh dosen teknik, Abbas Mohajerani, menyatakan telah menemukan cara mencampur puntung rokok dengan aspal untuk membantu pembangunan jalan.
Pengujian yang mereka lakukan menunjukkan penggunaan campuran puntung rokok akan mengurangi konduksi panas, yang pada gilirannya membantu mengurangi suhu udara panas di perkotaaan.
Sebagian besar puntung rokok tidak dapat terurai secara alamiah dan bahan kimia beracun di dalamnya dilepaskan ke lingkungan.
(Baca juga: Indonesia Mulai Bangun Jalan Aspal dengan Limbah Plastik)
Di seluruh dunia, setiap tahunnya dihasilkan 1,2 juta ton limbah rokok. Jumlah ini diperkirakan akan meningkat lebih dari 50 persen pada 2025 saat populasi dunia meningkat.
Para perokok di Melbourne membuang sekitar 9 juta puntung rokok ke TPA setiap tahunnya. Hal ini mendorong pemerintah setempat mengirim sebagian sampah puntung rokok itu ke luar negeri untuk diubah menjadi perabotan.
Di Sydney, pemerintah kotanya memberikan tabung gratis yang dapat digunakan perokok sebagai asbak pribadi untuk mencegah membuang abu rokok sembarangan.
Solusi penanganan limbah
Dosen teknik senior dari RMIT University Melbourne, Abbas Mohajerani merupakan sebagian dari peneliti yang mendesak agar puntung rokok digunakan untuk campuran bahan pembuat permukaan jalan raya, agar
Dr Abbas Mohajerani mengatakan studi yang telah dipublikasikan di jurnal Bahan Konstruksi dan Bangunan ini, melibatkan penggunaan aspal dan lilin parafin untuk mencegah bahan kimia keluar dari puntung rokok.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.