Oleh:
Natal dan hari raya lainnya seperti: Paskah, Valentine, Hari Ibu, juga Hari Ayah.
Banyak orang memandang ilmu marketing alias pemasaran sebagai sebuah bentuk manipulasi, terutama menjelangTapi para ahli pemasaran tidak sekadar mengakali pembeli. Lebih dari itu, mereka juga memahami dan memanfaatkan kekurangan bawaan manusia.
Berbekal begitu banyak riset psikologi dan sosiologi, mereka secara terselubung memberi kita izin untuk membeli, serta tidak berpikir masak-masak mengapa kita membeli barang itu.
Tidak berpikir di setiap waktu adalah cara paling efisien bagi kita dalam menjalani hidup. Berhenti berpikir itu menghemat tenaga, sehingga kita bisa hidup lebih mudah dengan merespon kecenderungan psikologis, norma sosial, dan ketidaksempurnaan kognitif umum kita.
Berikut ini beberapa kekurangan manusia yang dimanfaatkan pemasar untuk mendorong kita berbelanja.
Baca juga : Jangan Pernah Berbelanja Saat Perut Lapar, Sains Membuktikannya
Efek kelangkaan
Teori kelangkaan mengatakan, bila kita menganggap langka suatu benda tertentu, atau hanya tersedia dalam waktu singkat, kita akan lebih memikirkan benda itu. Hari Natal memiliki tenggat yang ketat, sehingga kita tak mampu menunda keputusan membeli.
Kelangkaan mempengaruhi kemampuan kita untuk berpikir jernih dalam membuat keputusan, dan meningkatkan kesan kita bahwa suatu tawaran akan segera berakhir. Kita merasa ketinggalan jika tidak mengambil bagian dalam ritual Natal.
Stimulus luar biasa
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.