Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 21/12/2017, 20:05 WIB
|
EditorShierine Wangsa Wibawa

KOMPAS.com -- Semua orang pasti tahu bahwa mars merupakan planet yang paling dekat dengan bumi kita saat ini. Namun, bagaimana bila pernyataan tersebut tidak selalu benar?

Menggunakan simulasi komputer yang canggih, para peneliti mengusulkan bahwa mars mungkin terbentuk di sabuk asteroid terlebih dahulu sebelum berpindah ke masuk ke sistem tata surya kita.

Stephen Mojzsis dari Universitas Colorado, salah seorang ahli geologi dan anggota tim peneliti, menjelaskan, pembentukan mars pada sabuk asteroid terjadi sangat awal dalam sejarah mars, jauh sebelum kerak bumi stabil dan suasananya terbentuk.

Hal ini terlihat dari komposisi mars yang berbeda dari bumi.

Sebagai contoh, massa mars hanya sekitar 11 persen dari bumi dan terdiri dari bahan yang membuatnya lebih mirip meteorit daripada bumi.

Baca Juga: Apa yang Bisa Kita Pelajari dari Laut Purba di Planet mars?

Selain itu, inti dari planet merah ini memiliki silikat yang lebih ringan. Ini menunjukkan bahwa planet tersebut terbentuk dalam kondisi yang berbeda dari bumi.

Bermodal pemahaman tersebut, para peneliti mulai melakukan simulasi tata surya dengan hipotesis Grand Tack. Artinya, posisi planet Jupiter berhadapan langsung dengan matahari sebelum gravitasi saturnus menariknya kembali secara tiba-tiba, seperti perahu layar yang terpancang oleh angin.

Mengamati simulasi-simulasi tersebut, para peneliti menunjukan bahwa saat mars terbentuk, lokasinya berjarak satu setengah kali lipat dari posisi saat ini dengan Matahari, sehingga kehilangan banyak materi yang berhasil didapatkan bumi karena daya tarik jupiter yang besar.

Gravitasi jupiter ini bisa juga menarik mars ke posisinya yang sekarang, tepat di samping planet kita.

Dengan kondisi tersebut, seharusnya suhu mars muda lebih dingin dari perkiraan. Akan tetapi, para peneliti berkata bahwa ledakan asteroid dapat mempengaruhi dingin panasnya planet tersebut.

Baca Juga: Temuan Terbaru, Cacing Tanah Bisa Hidup di Tanah mars

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+