Bulan Desember 2016, Tina menjalani pengobatan untuk melakukan "transfer tiruan". Baru pada Januari 2017, tes tersebut selesai meski Tina harus melakukan prosedur untuk mengeluarkan polip di rahimnya.
Pada Maret 2017, pasangan ini dinyatakan siap untuk segala prosedur adopsi embiro. Sebelumnya mereka harus memilih embrio dengan melihat "profil" donor yang mencantumkan informasi genetik dari orang tua genetiknya.
Setidaknya ada 300 profil yang harus mereka lihat.
"Itu sangat banyak. Ada begitu banyak dan ini seperti bagaimana Anda memilih?" Kata Tina.
Singkat cerita, mereka memilih Emma. Saat itulah pasangan tersebut diberitahu oleh Sommerfelt bahwa ini rekor dunia.
Pada 2014, Pacific Standard melaporkan, proses adopsi embrio sendiri semakin populer karena lebih murah daripada adopsi tradisional dan lebih efisen daripada bayi tabung. Hal ini bisa lebih berhasil jika embrio sehat dan ibu angkatnya tanpa hambatan medis sebelum menjalani kehamilan.
Baca juga: Sebuah Kisah Nyata, Bayi 1,5 Tahun yang Lahir Dua Kali dalam Hidupnya
Bahkan cara ini 50 persen lebih mungkin melahirkan daripada cara bayi tabung tradisional.
Menurut laporan CNN, embrio adopsi ini sering kali berasal dari sis keluarga yang telah menyelesaikan program bayi tabungnya. Dengan kata lain, keluarga tersebut tak membutuhkan embrio tambahan.
Meski para ilmuwan tahu bahwa secara teoretis embrio dapat dibekukan selama beberapa dekade dan dapat berkembang, namun Emma tetap mencatat rekor dunia.
Emma menjadi bayi yang lahir dari embrio beku terlama. Untungnya, hal ini tak mengganggu keluarga Gibson.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.