Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingin Pensiunkan Lampu, Ilmuwan Bikin Tanaman Menyala Dalam Gelap

Kompas.com - 19/12/2017, 18:31 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

KOMPAS.com - Bagaimana jika ada tanaman yang bisa bersinar di kegelapan? Atau pernahkah Anda membayangkan lampu jalan digantikan oleh pohon yang menyala seperti lampu?

Mungkin rasanya seperti khayalan, tetapi inilah yang dibuat oleh para ilmuwan dari Massachusetts Institute of Technology (MIT). Mereka membuat tanaman yang dapat menyala berjam-jam sekaligus.

"Visinya adalah membuat tanaman yang akan berfungsi sebagai lampu meja, lampu yang tak perlu anda colokkan (ke lisrik)," kata Michael Strano, co-author penelitian ini dikutip dari New York Post, Kamis (14/12/2017).

Baca juga: Tanaman Gandarusa Diteliti dan Ternyata Punya Zat Penghambat Virus HIV

"Cahaya ini pada akhirnya didukung oleh metabolisme energi dari tanaman itu sendiri," imbuh Strano.

Untuk penelitian yang diterbitkan dalam jurnal NANO ini, para peneliti menanam kangkung, selada air, argula, dan bayam dengan luciferase, yaitu enzim yang membuat kunang-kunang bersinar.

Kemudian, para peneliti membenamkan tanaman tersebut dalam larutan yang mengandung lebih banyak luciferase dan luciferin, yaitu molekul yang beraksi dengan luciferase untuk memicu cahaya. Selanjutnya, mereka juga menerapkan tekanan pada tanaman.

Tekanan tersebut memungkinkan campuran kimia meresap ke dalam pori-pori kecil tanaman. Di situlah luciferase dan luciferin berinteraksi untuk membuat daun hijau bersinar.

Tim tersebut membuat tanaman bercahaya selama 45 menit pada percobaan pertama. Namun pada publikasinya, tim ini melaporkan bahwa tanaman-tanaman tersebut bisa menyala hingga tiga setengah jam.

Selada air memiliki reaksi yang sangat kuat terhadap formula kimia dan menghasilkan kecerahan yang sebanding dengan separuh lampu LED di mikrowave.

Sebetulnya, pembuatan tenaman yang menyala bukanlah hal baru. Pada 2013 lalu, proyek Glowing Plant mengumpulkan hampir setengah juta dolar Amerika atau setara dengan 6,7 miliar rupiah untuk permulaan.

Sayangnya, proyek tahun 2013 tersebut gagal dalam usaha mengedit DNA tanaman. Ini berbeda dengan yang dilakukan oleh tim MIT.

Baca juga: Berkekuatan Super, Tanaman Australia Bisa Bersihkan Kontaminasi Nuklir

Penelitian MIT yang didanai oleh Departemen Energi Amerika Serikat ini memilih memasukkan bahan kimia ke dalam tanaman dibanding mengubah DNA-nya.

Saat ini, penelitian tersebut masih daam tahap awal. Namun para ilmuwan optimis jika suatu saat nanti, tanaman menyala ini akan menerangi buku, rumah, dan lingkungan kita.

Bahkan para ilmuwan memiliki ide untuk mengganti lampu jalan dengan tanaman buatannya.

"Tanaman dapat memperbaiki diri sendiri, mereka memiliki energi sendiri dan sudah menyesuaikan diri sengan lingkungan luar," ujar Strano.

"Kami pikir ini adalah ide yang tepat pada masanya," tutupnya.

Jika Anda penasaran dengan tanaman yang bisa menyala itu, ini videonya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau