Bahkan, ngengat tersebut terlihat memungut garam di genangan yang sama dengan spesies lebah yang juga memiliki pita pemantul cahaya biru di perutnya. Sementara ngengat itu bergerak dari genangan air bersama para lebah, ngengat lainnya akan menjaga jarak mereka dari lebah.
Baca juga: Seperti Manusia, Lebah Juga Bisa Kidal
Ngengat langka ini juga ditemukan di taman nasional yang tak terlindung bagian hutan hujan. Lokasi ini sangat terancam oleh pembangunan.
Malaysia sendiri memiliki tingkat deforestasi tertinggi di dunia, sekitar 14,4 persen antara tahun 2000-2012. Hal ini karena perkebunan kelapa sawit yang makin berlipat ganda.
"Ekosistem yang sangat rentan ini lenyap dengan cepat," ungkap Skowron Volponi.
"Mengingat tingkat hilangnya habitat dan kepunahan spesies saat ini, sangat penting untuk mempelajari dan mengkategorikan keduanya, yaitu spesies baru dan yang pernah ditemukan beberapa waktu sebelumnya namun tak pernah dilihat lagi sejak itu," tutupnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.