Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dunia Krisis Pasir, Apa Dampaknya bagi Manusia dan Lingkungan?

Kompas.com - 11/12/2017, 21:03 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

KOMPAS.com - Pernahkah Anda membayangkan bahwa dunia akan kekurangan pasir? Rasanya itu sebuah kemustahilan karena pasir seperti sumber daya yang tak terbatas.

Namun, itulah yang kini terjadi setelah pasir digunakan sebagai bahan utama produksi kaca, eletronik, dan beton. Kebutuhan bahan bangunan yang terus meningkat telah menjebloskan dunia ke dalam krisis pasir.

Tidak percaya? Program Lingkungan PBB memperkirakan bahwa pada 2012, dunia kehilangan hampir 30 miliar ton pasir hanya untuk membuat beton.

Sayangnya, tidak banyak orang yang sadar akan dampak hilangnya pasir tersebut. Hanya sedikit ilmuwan yang menyelidiki masalah ini, termasuk Dr Aurora Torres, seorang ahli ekologi di German Centre for Integrative Research.

Baca juga: Misteri Watu Gong Wonosobo, Bagaimana Bisa Pasir Pantai sampai ke Goa?

Sejak dua tahun yang lalu, Torres menyelidiki kelangkaan pasir dan menemukan sesuatu yang mengejutkan.

"Ketika kami menggali topik ini, kami mulai menemukan banyak konflik di seluruh dunia, dan banyak bukti, bahwa pasir semakin langka - terutama tahun ini," ujar Torres dikutip dari The Independent, Rabu (6/12/2017).

Temuan Torres dan koleganya tersebut kemudian dipublikasikan dalam jurnal Science dengan judul "Sebuah Tragedi yang Menjulang dari Pasir Umum".

Secara historis, pasir telah menjadi sumber daya alam bersama yang diekstraksi dan digunakan secara lokal.

Akan tetapi, kombinasi berbagai faktor, seperti kekurangan pasir di daerah-daerah tertentu, peningkatan regulasi, dan apresiasi terhadap dampak lingkungan pertambangan pasir telah mengubah pasir menjadi komoditas global yang mahal.

Nilai perdagangan pasir telah meningkat hampir enam kali lipat dalam 25 tahun terakhir. Di Amerika Serikat saja, industri pasir bernilai hampir Rp 122 triliun.

Meski tingkat ekstraksi pasir tinggi di seluruh Eropa dan Amerika Utara, tetapi konsumen pasir terbesar adalah negara Asia, terutama negara-negara yang tumbuh dengan cepat.

"Fenomena ini cenderung terjadi di India, China, dan tempat-tempat di mana Anda memiliki konstruksi dalam jumlah yang banyak dan cepat," kata Dr John Orr, seorang insinyur dan ahli struktur beton di Universitas Cambridge.

Seiring berkembangnya negara-negara tersebut dalam membangun jalan dan kota yang tak ada habisnya, permintaan pasir mereka terus tumbuh.

Baca juga: Video Langka Abadikan Kucing Pasir di Gurun Sahara Maroko

Pham Van Bac, direktur Departemen Bahan Konstruksi Vietnam bahkan menyebut China mungkin akan kehabisan pasir pada 2020 dan menarik perhatian para mafia.

"Karena pasir tiba-tiba menjadi sumber yang sangat berharga, mafia pasir telah muncul untuk beroperasi di bisnis penambangan pasir," ungkap Torres.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com