Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teka-teki Dengung Misterius Bumi Terpecahkan, Apa Sebabnya?

Kompas.com - 11/12/2017, 12:02 WIB
Monika Novena

Penulis

KOMPAS.com- Tanpa kita sadari selama ini Bumi bersuara.

Peneliti sebenarnya sudah menyadari jauh-jauh hari sejak tahun 1998 setelah mereka menemukan bahwa Bumi ternyata secara konstan menghasilkan sinyal vibrasi frekuensi rendah.

Namun apa persisnya yang memicu pergerakan Bumi itu ternyata masih gelap.

Baca Juga : 10 Fakta Unik yang Akan Membuat Anda Makin Cinta Bumi

Beberapa penelitian telah dilakukan dan mengungkap bahwa getaran diakibatkan oleh gangguan di atmosfer serta gerak gelombang air laut di dasar lautan.

Namun, hasil penelitian itu dianggao belum memuaskan.

Kebanyakan penelitian dilakukan dengan memasang seismometer di permukaan darat dan laut. Itu dinilai tidak efektif. Di permukaan laut misalnya, gelombang laut dan arus dasar laut bisa menciptakan noise.

Kini peneliti menaruh seismometer di dasar laut untuk mengungkap sebab suara bumi itu.

70 persen permukaan bumi adalah lautan. Jadi, pengukuran dari dasar laut memungkinkan peneliti menganalisis fenomena tersebut dengan menggunakan data dari seluruh dunia.

Penelitian yang dipimpin oleh Martha Deen, ilmuwan dari the Paris Institute of Earth Physics ini mengumpulkan data observasi selama 11 bulan dari 57 stasiun seismometer di dasar laut Samudra Hindia di timur Madagaskar yang dipasang selama rentang 2010-2013 untuk mempelajari gunung berapi.

Mereka kemudian memiliki dua stasiun yang memiliki kualitas data tertinggi serta menghapus sumber gangguan yang tidak diinginkan.

Mislnya, menghilangkan gangguan dari gelombang infragravitas laut, arus dan gangguan elektronik, sehingga mampu mengurangi tingkat kebisingan hingga mendekati level yang sama dengan stasiun darat yang tenang.

Dari situ Deen dan rekan-rekannya berhasil menangkap bunyi dengung dengan menggunakan seismometer di dasar laut.

Penelitian menunjukkan bahwa getaran alami Bumi tersebut memuncak pada frekuensi 2,9 dan 4,5 milihertz. Getaran ini tidak dapat didengar oleh orang karena 10.000 kali lebih kecil dari ambang pengendengaran telinga manusia.

Baca Juga : Hewan-hewan Tertangguh yang Menaklukkan Suhu Terpanas di Bumi

Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com