Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cempaka dan Dahlia Ukir Sejarah, Dua Kelahiran Siklon dalam Sepekan

Kompas.com - 30/11/2017, 07:00 WIB
Lutfy Mairizal Putra

Penulis

Perbedaan ini membuat atmosfer di belahan Bumi selatan lebih cair dan lebih renggang. Maka, tekanan udara menjadi lebih rendah.

“Kalau permukaan tekanan udaranya sama rata, aliran udara juga rata dari barat ke timur. Tapi begitu ada sistem tekanan udara yang pusatnya rendah sedikit saja, maka aliran udara itu sebagian akan masuk ke pusat tekanan rendah itu dulu sebelum lewat ke tempat lain,” kata Mulyono.

“Kalau lubangnya besar atau cukup dalam, makanya aliran udaranya itu akan masuk situ dulu, jadi bibit siklon,” tambah dia.

Sejak bulan Septemer hingga Maret, potensi siklon tropis akan muncul di sebelah selatan ekuator.

Masa panen siklon di Indonesia terjadi pada bulan November hingga Januari.

Saat matahari berada di belahan Bumi utara, yakni antara bulan Maret hingga September, Filipina akan menjadi lahan panen siklon tropis.

“Seberapa cepat muncul lagi, kami belum tahu. Tentuynya kami harus terus memonitor seberapa cepat gangguan sistem pola tekanan udara itu akan bisa jadi bibit siklon,” kata Mulyono.

Sementara itu, Deputi Klimatologi BMKG Herizal mengatakan, perubahan iklim ikut berperan menambah semakin banyaknya siklon.

El Nino dan La Nina yang sebelumnya terjadi dalam rentang waktu 7-11 tahun kini juga lebih cepat.

Herizal menjelaskan, saat suhu di permukaan laut Pasifik mendingin, yang menjadi indikator La Nina, suhu di wilayah perairan Indonesia bertambah panas. Menurutnya, hal ini memberikan dampak pada terjadinya siklon tropis dengan cepat.

“Kalau potensi dari La Nina meningkat, artinya di sana makin dingin, suhu perairan kita meningkat, maka potensi terjadiinya gangguan lebih banyak lagi,” kata Herizal.

Herizal menuturkan, pihaknya akan terus menantau kondisi laut Pasifik maupun kondisi perairan Indonesia. Dengan begitu, BMKG dapat memberikan prediksi lebih awal kepada masyarakat. untuk dapat mengantisipasi terjadinya perubahan alam.

Baca Juga : Siklon Tropis Dahlia, Lebih Kuat dan Tahan Lama Dibandingkan Cempaka

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau