Jalur genomik yang salah disebut jalur Integratif Nuklir FGFR 1 Signaling (INFS), subjek penelitian terdahulu, dapat menahan kuncinya.
Untuk itu, peneliti mengatakan bahwa obat-obatan atau suplemen diet dapat diberikan kepada wanita hamil yang bayinya berisiko terkena skizofrenia. Meskipun demikian, saat ini masih sangat dini bagaimana memanfaatkan data baru ini.
Gejala skizofrenia biasanya muncul saat remaja. Kelainan ini diperkirakan sudah dialami lebih dari 21 juta orang di seluruh dunia yang menyebabkan masalah parah dalam berpikir, membuat persepsi dan mengenal diri sendiri.
Sementara itu, kondisi ini bisa ditangani dengan obat-obatan terlarang seperti narkoba, belum ada yang lain.
Baca Juga: Memakai Narkoba untuk Redakan Gejala Skizofrenia
Saat ini, peneliti terus mencari tahu lebih banyak tentang akar genetik kelainan tersebut dan bagaimana pengaruhnya terhadap pemasangan kabel di dalam otak. Dengan adanya penelitian ini, berarti ada informasi tambahan tentang kapan kelainan ini dimulai.
"Kami sekarang dapat menyatakan bahwa skizofrenia adalah gangguan konstruksi otak yang salah pada awal perkembangan otak bayi, yakni saat trimester pertama. Dan hal ini melibatkan malformasi spesifik rangkaian neuronal di korteks," jelas Stachowiak.
Penemuan ini sudah dipublikasikan di Translational Psychiatry.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.