Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/11/2017, 12:23 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

Semua peringatan tersebut terjadi di luar kawah puncak dan diasumsikan kebakaran dibandingkan aktivitas gunung berapi.

4. Pada 1989 sempat terekam gempa tektonik di sekitar gunung Agung

Pada Juli 1989, terpantau aktivitas fumarolik dan solfatorik (terbatas pada kawah) yang mengeluarkan lumut putih tipis yang secara berkala terlihat dari observatorium. Pada akhir Juli, bahkan tercatat terdapat 69 aktivitas tektonik, 3 tipe vulkanik A, dan 6 kejadian tipe B vulkanik.

Selain itu, pada November tercatat juga ada aktivitas di gunung Agung. Pengamatan dari obesrvatorium Rendang dan Bundakeling tidak menangkap kabut putih dari lapangan solfatara atau material yang terlepas dari dinding kawah.

Hanya saja, pada bulan November tercatat 59 tektonik dan dua guncangan vulkanik di gunung Agung.

Baca juga: Status Gunung Agung Turun, Apakah Berarti Batal Meletus?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau