KOMPAS.com - Lebih dari 500 beruang hitam meninggalkan kawasan asli mereka di Great Basin Nevada selama 80 tahun. Kini, mereka telah berpulang.
Kepulangan para beruang ini merupakan hasil upaya konservasi yang dilakukan oleh Wildlife Conservation Society (WCS) dan Nevada Department of Wildlife (NDOW) yang bekerja sama dengan University of Nevada, Reno.
Kerja sama untuk mengembalikan beruang ke habitat aslinya ini sudah dilakukan selama 20 tahun.
Salah satunya adalah dengan melakukan penelitian genetik dengan mengambil sampel bulu dan darah beruang untuk memeriksa ke mana mereka pergi.
Dari penelitian genetik itu, para peneliti mengkonfirmasikan bahwa beruang menuju timur dari Sierra yang terletak di utara dan selatan danau Tahoe di sepanjang garis California.
BACA: Gara-gara Perubahan Iklim, Beruang Pun Terpaksa Jadi Vegetarian
Dalam beberapa kasus, generasi terakhir beruang telah bergerak ratusan mil ke tempat-tempat di dekat garis Utah.
"Pemulihan karnivora besar relatif jarang terjadi di seluruh dunia," kata Jon Beckmann, seorang ilmuwan konservasi untuk Wildlife Conservation Society di Bozeman, Montana, yang turut menulis penelitian baru ini, dikutip dari ABC News, Minggu (26/11/2017).
Hal ini menunjukkan bahwa populasi beruang yang berasal dari pegunungan Nevada barat memiliki keragaman genetik yang diperlukan untuk mempertahankan populasi baru.
"Temuan ini adalah hasil kerja sama pengelola satwa liar dan ahli genetika yang dilakukan selama 20 tahun," kata pemimpin penelitian Jason Malanet, ilmuwan lingkungan dari University of Nevada, Reno.
Dalam makalah yang ditulisnya, dia berkata bahwa penelitian ini mewakili satu dari sedikit contoh empiris konsekuensi genetik dari rekolonisasi alami pada mamalia bertubuh besar.
Dulu, beruang hitam sebagian besar tinggal di Nevada sejak tahun 1800-an. Namun, pada awal 1990-an di Great Basin, banyak beruang menghilang karena perburuan yang berlebih, konflik dengan peternak ternak, penebangan hutan, dan lainnya.
Dari data yang didapat, seiring waktu beruang mendapatkan keuntungan dari pengurangan penebangan kayu karena bahan bakar fosil menggantikan kayu untuk menghasilkan panas dan energi. Selain itu, juga ada pengelolaan lahan yang lebih baik seperti reboisasi dan penekanan konservasi.
Hasilnya, tingkat pertumbuhan populasi beruang yang sebelumnya negatif di daerah padat penduduk meningkat rata-rata 16 persen setiap tahun selama lebih dari satu dekade.
Dari sinilah, rekolonisasi di pegunungan Great Basin terjadi. Setidaknya lebih dari 500 beruang hitam sudah berpindah kembali ke daerah ini.
BACA: Kasus Beruang Madu, Menteri LHK Diminta Reformasi Kebun Binatang
Selain demografi pemulihan, ilmuwan juga mempelajari dampak kerugian dan pemulihan berikutnya pada susunan genetik populasi.
Penulis penelitian menyimpulkan bahwa beruang hitam di Great Basin barat tampak masih mempertahankan tingkat konektivitas yang tinggi antara populasi di berbagai pegunungan untuk mencegah kemacetan genetik setelah rekolonisasi.
Selanjutnya, beruang hitam di Great Basin paling bisa mewakili metapopulasi genetik (sekelompok populasi terpisah namun memiliki spesies yang sama dengan individu yang berinteraksi dengan populasi lainnya).
"Mungkin mereka butuh beberapa tahun untuk merasa nyaman dan bisa beradaptasi," kata Beckmann.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.