Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ternyata, Domba Dolly Tidak Mati karena Dikloning, tetapi...

Kompas.com - 24/11/2017, 21:48 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

Sumber Gizmodo

KOMPAS.com -- Kloning hingga saat ini masih menjadi kontroversi. Namun, ilmu pengetahuan telah membuktikan bahwa hal tersebut bisa dilakukan.

Salah satu buktinya adalah Dolly, domba sekaligus hewan pertama yang dikloning dari sel somatik dewasa.

Namun, Dolly hanya hidup sampai umur tujuh tahun, usia yang tergolong muda untuk seekor domba yang seharusnya bisa hidup sampai usia 10-12 tahun. Ia juga mengalami osteoartritis sejak usia lima setengah tahun.

Para ilmuwan pun beranggapan bahwa kematiannya yang prematur berhubungan dengan fakta bahwa Dolly hanyalah kloning.

Namun, penelitian terbaru menepis anggapan lama tersebut.

Baca juga: Snuppy, Anjing Kloning Pertama di Dunia, Dikloning Ulang dan Sukses

Sebuah temuan yang diterbitkan dalam Scientific Reports berpendapat bahwa komplikasi kesehatan yang dialami Dolly bukan karena dikloning dan merupakan sesuatu yang wajar.

Hipotesis ini muncul setelah para peneliti melakukan penelitian terhadap empat domba berumur delapan tahun yang dihasilkan dari jalur klonal yang sama dengan Dolly.

Para peneliti menemukan bukti adanya osteoartritis ringan pada 3 domba dan osteoartritis moderat pada domba yang lainnya. Pemeriksaan hewan ini dikenal dengan "Notthingham Dollies" dan menyebutkan bahwa keempat klon menua dengan normal, sedangkan Dolly hanyalah sebuah anomali.

Namun, para peneliti tak puas sampai di situ saja.

"Temuan kami tahun lalu tampaknya bertentangan dengan kekhawatiran asli seputar sifat dan tingkat osteoartritis pada Dolly yang dianggap berusia muda," ujar Kevin Sinclair, penulis utama penelitian ini dikutip dari Gizmodo, Kamis (23/11/2017).

"Namun tidak ada penilaian menyeluruh dan komprehensif tentang osteoartritis pada Dolly yang pernah dilakukan. Oleh karena itu, kami merasa perlu untuk mencatatnya secara langsung," sambung Sinclair yang merupakan profesor biologi perkembangan dari Nottingham tersebut.

Sayangnya, tidak ada rekaman klinis atau radiografi asli yang disimpan pada kasus Dolly. Oleh karena itu, para peneliti harus melakukan pemeriksaan rediografi pada kerangka Dolly yang disimpan dalam koleksi Museum Nasional Skotlandia, Edinburgh.

Baca juga: Kisah Domba Dolly, Hasil Kloning Mamalia Pertama di Dunia

Tim ini juga memeriksa tulang milik Bonnie (anak perempuan Dolly yang dikandung secara alami), serta Megan dan Morag (dua hewan kloning pertama dari sel berbeda).

Hasilnya menunjukkan bahwa osteoartritis yang lebih parah dialami domba yang lebih tua dibandingkan Dolly. Terlebih, Dolly tidak menunjukkan tanda-tanda osteoartritis yang jelas di tulang bahu, karpal atau sendi hocka-nya saat ia berusia 6 tahun.

Distribusi keseluruhan osteoartritis pada Dolly serupa dengan apa yang terlihat pada domba kloning berusia 7-9 tahun.

"Kami menemukan bahwa prevalensi dan distribusi osteoartritis serupa dengan apa yang diamati pada domba yang lahir alami, dan domba kloning usia sehat," kata Sandra Corr, co-author penelitian ini.

"Akibatnya, kami menyimpulkan bahwa kekhawatiran tentang kloning yang menyebabkan osteoartritis pada Dolly tidak berdasar," imbuh profesor dari University of Glasgow.

Dolly sendiri disuntik mati pada 2003 karena memiliki kanker paru-paru yang umum diderita domba.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Fenomena
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Fenomena
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Kita
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Oh Begitu
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Oh Begitu
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Oh Begitu
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Oh Begitu
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Kita
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
Fenomena
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Oh Begitu
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Oh Begitu
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Oh Begitu
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Oh Begitu
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Fenomena
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Kita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau