Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramalan Gempa Besar 2018 Diklarifikasi Sang Ilmuwan, Ini Penjelasannya

Kompas.com - 22/11/2017, 19:33 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Penulis

Sama seperti ahli geofisika dari Rusia, Boris Levin dan Elena Sasorova; Bilham dan Bendick menemukan mekanisme yang menghubungkan rotasi dan gugusan gempa di bumi.

Bendick menjelaskan saat rotasi bumi berubah, bentuknya turut bergeser seperti rok penari. Ketika rotasi bumi melambat, yakni setiap 30 tahun sekali, mayoritas massa bergerak ke arah kutub. Sebaliknya, ketika bumi berputar lebih cepat, mayoritas massa bergerak ke khatulistiwa.

Perubahan ini memang hanya sekitar satu milimeter, tetapi energi potensial yang terkumpul pada patahan bumi dapat menimbulkan gempa bumi dahsyat.

Nah, menurut Bilham dan Bendick, bumi kini telah sampai di penghujung periode perlambatannya; dan statistik mereka menunjukkan bahwa hal ini berarti gugusan gempa sedang mendekat.

Namun, hal tersebut tidak berarti 2018 akan menjadi tahun gempa yang menghancurkan.

Bendick dan Bilham berkata bahwa penelitian mereka menganalisis daerah-daerah yang memang rawan gempa, seperti Jepang, Selandia Baru, Pantai Barat Amerika Serikat. Bagi orang-orang yang tinggal di daerah tersebut, selalu ada risiko gempa yang harus dipersiapkan.

Lagipula, studi mereka adalah tentang probabilitas, bukan prediksi, ujar Bendick kembali mengingatkan. Perlambatan rotasi bumi bukan berarti gempa pasti akan terjadi pada tahun depan, tetapi kemungkinan terjadinya gempa akan meningkat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com