Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/11/2017, 20:05 WIB

Itu sebabnya sosiolog Mark Chaves menyebut gagasan bahwa orang berperilaku sesuai dengan kepercayaan dan perintah agama sebagai “religious congruence fallacy” atau kekeliruan mengenai kesejajaran agama.

Perbedaan di antara keyakinan, sikap, dan perilaku ini adalah fenomena yang lebih luas. Meskipun komunisme adalah ideologi egalitarian, tapi orang komunis pun tidak bersikap kurang egoisnya

Jadi, apa bukti nyata mengenai hubungan antara agama dan moralitas?

Apakah orang mengamalkan apa yang mereka ajarkan?

Riset ilmiah sosial pada topik ini menawarkan beberapa hasil yang menarik.

Ketika peneliti menanyakan orang untuk melaporkan perilaku dan sikap mereka sendiri, individu yang religius mengaku lebih altruistik, penyayang, jujur, beradab, dan dermawan ketimbang yang tidak alim. Bahkan di antara saudara kembar, yang lebih religius menggambarkan dirinya lebih murah hati.

Namun ketika kita melihat perilaku sesungguhnya, perbedaan tersebut tidak bisa ditemukan.

Peneliti sekarang telah melihat berbagai aspek perilaku moral, mulai dari beramal dan menyontek saat ujian, hingga membantu orang asing yang membutuhkan, dan bekerja sama dengan orang tidak dikenal.

Dalam percobaan klasik yang dikenal sebagai “Studi Orang Samaria yang Baik Hati,” peneliti memantau siapa yang akan berhenti untuk membantu orang terluka yang berbaring di sebuah lorong. Mereka menemukan bahwa kesalehan tidak membuat orang jadi lebih penolong, bahkan ketika para partisipan sedang dalam perjalanan untuk menyampaikan ceramah tentang perumpamaan orang Samaria yang baik hati.

Temuan ini sekarang telah dipastikan dalam berbagai studi laboratorium dan lapangan. Secara keseluruhan, hasilnya jelas: tidak peduli bagaimana kita mengartikan moralitas, orang yang religius tidak bersikap lebih bermoral daripada orang ateis, meski mereka sering berkata dan mungkin yakin) bahwa mereka lebih baik.

Kapan dan di mana agama memiliki pengaruh

Di sisi lain, peringatan-peringatan agama memang telah tercatat memiliki efek pada perilaku bermoral.

Studi yang dilakukan pada umat Kristen Amerika, misalnya, menemukan bahwa partisipan menyumbangkan uang lebih banyak untuk amal dan bahkan menonton film porno lebih sedikit pada hari Minggu. Namun demikian, mereka mengompensasi kedua hal tersebut selama sisa minggu. Hasilnya, tidak ada perbedaan antara partisipan yang religius dan yang tidak, secara rata-rata.

Seperti halnya, sebuah studi yang dilakukan di Maroko menemukan bahwa kapan pun azan dikumandangkan, masyarakat lokal memberikan amal lebih banyak. Namun efek ini berjangka pendek: donasi meningkat hanya dalam beberapa menit pada tiap azan, lalu turun lagi.

Berbagai studi telah menunjukkan hasil yang serupa. Dalam pekerjaan saya sendiri, saya menemukan bahwa orang menjadi lebih dermawan dan mampu bekerja sama saat mereka berada dalam rumah ibadah.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Fenomena
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Fenomena
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Kita
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Oh Begitu
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Oh Begitu
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Oh Begitu
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Oh Begitu
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Kita
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
Fenomena
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Oh Begitu
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Oh Begitu
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Oh Begitu
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Oh Begitu
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Fenomena
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Kita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau