Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Percaya Tak Percaya, Inilah Rupa Pisang Sebelum Manusia Menanamnya

Kompas.com - 20/11/2017, 18:36 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

Sedangkan terong modern menyingkirkan duri tersebut dan memberi kita sayuran ungu yang lebih besar.

Wortel

Siapa sangka wortel yang paling awal dikenal ditanam pada abad ke-10 di Persia. Sayur yang satu ini awalnya berwarna ungu atau putih seperti akar tipis yang bercabang.

Wortel modernTTL media/Shutterstock.com Wortel modern

Petani kemudian menjinakkan akar putih itu yang memiliki rasa dan bunga yang kuat. Akhirnya, bentuk wortel sepeti yang kita lihat saat ini.

Jagung

Jagung liarJames Kennedy Jagung liar

Salah satu sayur ikonik dalam pembiakan selektif adalah jagung. Jagung alami pertama kali dijinakkan pada 7.000 sebelum masehi seperti yang ditunjukkan pada infografis milik James Kennedy, seorang kimia di atas.

Ilustrasi: Hasil panen jagung di Desa Wotan, Kecamatan Panceng, Gresik.KOMPAS.com/HAMZAH Ilustrasi: Hasil panen jagung di Desa Wotan, Kecamatan Panceng, Gresik.

Sekarang, jagung 1.000 kali lebih besar daripada 9.000 tahun yang lalu. Sayur ini juga lebih mudah dikupas dan tumbuh.

 Buah Persik

Persik liarJames Kennedy Persik liar

Buah persik dulunya kecil dan mirip buah ceri dengan sedikit daging. Mereka pertama kali dijinakkan pada 4.000 sebelum masehi di China.

Baca Juga: Selama Berpuasa, Hindari 5 Jenis Buah Ini untuk Kesehatan Lambung

Rasanya dulu sedikit asin. Kennedy menyebutnya, "Seperti lentil."

Persik modernJames Kennedy Persik modern

Tapi setelah pembiakan selektif, buah persik sekarang 64 kali lebih besar dan 4 persen lebih manis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau