KOMPAS.com- Darimana asalnya iman seseorang? Apakah lahir dari dorongan hati dan olah pikiran seseorang? Studi terbaru menunjukan bukan dua-duanya.
Pandagan umum dalam psikologi menyatakan, iman seseorang merupakan bentuk dari dorongan intuisi.
Namun, hal tersebut dibantah dalam studi terbaru yang dilakukan oleh para peneliti dari Universitas Oxford.
Peneliti melakukan tiga percobaan. Eksperimen pertama dilakukan pada 89 peziarah Camino de Santiago.
Peneliti menanyakan kepercayaan para peziarah dan lama mereka berziarah. Para peziarah juga menjawab pertanyaan yang menilai tingkat pemikiran logis dan intuisi.
Hasilnya, tidak ada hubungan antara keyakinan agama dan intuisi.
Uji coba kedua dilakukan terhadap 37 orang dari Inggris. Mereka harus mencoba memecahkan teka-teki matematika yang dirancang untuk mengukur intuisi, dan juga menilai tingkat kepercayaan supranatural mereka.
Namun, penelitian membuktikan, tidak ada hubungan antara keduanya.
Baca Juga: Agama Gajah Mada dan Majapahit yang Sebenarnya Akhirnya Diungkap
Yang terakhir, peneliti mencoba menganalisa apa yang ada di dalam otak para 'orang beriman' tersebut.
Elektroda dipasang pada 90 kepala relawan. Lalu, untuk merangsang lonjakan kognitif, peneliti mengaktifkan rifG (right Inferior Frontal Gyrus) peserta.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.