Sejak UEA Space Agency didirikan pada 2014, negara ini telah menginvestasikan lebih dari 5,4 miliar dolar AS untuk proyek Marsnya. Jumlah ini termasuk penyelidikan Mars, mock-up skala penuh yang terakhir diresmikan di (Dubai) airshow.
Penelitian satelit dikembangan menggunakan tim yang sengaja dibuat oleh Emiratis.
Baca Juga: Mengenal Mars 2020, Robot Baru yang Akan Jadi Mata Kita di Mars
UAE pun mulai menjalankan Mars Science City, pusat yang didedikasikan untuk mempelajari kolonisasi planet merah. Ada rangkaian kubah di padang pasir dengan fasilitas penelitian yang luasnya dua juta kaki persegi. Fungsi bangunan ini untuk meneliti kebutuhan makanan, air, dan energi.
Misi MARS membuat UEA menjadi satu dari sembilan negara yang mengeksplorasi bagaimana menuju ke sana. "Ini adalah investasi kita untuk pendidikan. Mulai dari Universitas, laboratorium, juga sains yang akan sangat besar," kata Sharaf.
Meski terkesan dengan ambisi UEA, pilot astronot Apollo 15, Al Worden, rencana ini perlu didukung dan bekerja sama dengan pihak internasional.
"Skala tantangan teknologi akan terlalu banyak jika dikerjakan satu negara," kata Worden.
Sementara itu, direktur jenderal Pusat Ruang Binaan Mohammed Bin Rashid mengungkapkan, tujuan membangun pusat penelitian dalam skala besar adalah untuk menarik para ahli internasional untuk bergabung.
"Ini dimaksudkan untuk menjadi kesempatan bertemu dengan perusahaan dan institusi kedirgantaraan internasional dan membangun hubungan strategis," sanggahnya.
Jika rencana mereka gagal, setidaknya UEA telah belajar untuk menciptakan generasi ilmuwan baru dan belajar bagaimana bercocok tanam di padang pasir.