Selain tembikar tertua yang berusia 8.000 tahun, mereka juga mendapati adanya tembikar dengan desain perayaan anggur. Ada potret orang-orang berkumpul di bawah grapevine (anggur asli Eurasia yang digunakan untuk pembuatan anggur, red) dan menari.
Metode Tradisional
Di dua lokasi tadi ditemukan delapan tembikar. Yang tertua diperkirakan berusia sekitar 5.980 SM atau 8.000 tahun.
"Wadah yang besar disebut qvevri, ini masih digunakan pembuatan anggur di Georgia," kata David Lordkipanidze, direktur Museum Nasional Georgia yang juga terlibat dalam penelitian ini.
Sementara itu, Batiuk mengatakan, anggur pada masa itu kemungkinan dibuat dengan cara dan proses yang sama seperti saat ini. "Semua bagian anggur dihancurkan, mulai dari buah, batang, dan bijinya difregmentasi bersama," jelasnya.
Penelitian sebelumnya menemukan tembikar anggur berusia 7.000 tahun di Iran Barat, tepatnya di Pegunungan Zagros.
Tahun 2011, sebotol anggur dan botol fregmentasi ditemukan di sebuah gua Armenia. Ini diperkirakan berusia 6.000 tahun.