Mereka melarutkan sampel dengan asam nitrat pekat dan kemudian memanaskannya sampai 6.000 derajat celcius untuk mengionisasi elemen. Sehingga bisa diidentifikasi dan dianalisis dalam spektrometer massa.
Berdasarkan analisis mereka, konsentrasi antimon dalam pipa sekitar 3.680 mikrogram. Artinya, jumlah antimon tersebut berada pada tingkat yang mengkhawatirkan untuk ditemukan di dalam air minum dan cukup menyebabkan gejala serius keracunan.
Lokasi kota Pompeii yang berada dekat gunung berapi mungkin membuat masalah antimon ini lebih buruk daripada kota-kota Romawi lainnya dengan sistem air serupa. Selain terdapat dalam pipa timbal, secara alami antimon terdapat di air tanah yang dekat dengan gunung berapi.
Jarak antara kota Pompeii dengan Gunung Vesuvius yang sangat dekat bisa memberikan konsentrasi racun yang lebih tinggi daripada tipikal kota Romawi lainnya.
Namun karena tes yang dilakukan masih sebatas pada potongan kecil pipa dari Pompeii, studi tambahan diperlukan untuk mengetahui lebih lanjut seberapa luas masalah bisa berdampak pada Kekaisaran Romawi.
Baca juga: Kenali Gejala Keracunan Matahari
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.