Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Menghirup Oksigen Murni dapat Sembuhkan Gegar Otak?

Kompas.com - 08/11/2017, 17:10 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

BACA: Semakin Canggih, Tumor Otak Kini Bisa Ditangani Lewat Alis

Menanggapi hal itu, Efrati mengungkapkan pendapat berbeda melalui penelitiannya.

Dalam penelitian Efrati, pasien diminta duduk di ruangan tanpa oksigen ekstra tapi ada tekanan tambahan. Tekanan yang lebih tinggi ini akan meningkatkan jumlah oksigen yang masuk ke aliran darah dan otak.

"Itu tampaknya seperti pengobatan tipuan (sham treatment), tapi sebenarnya pengobatannya bekerja aktif," kata Efrati.

Weaver sendiri setuju jika hal ini mungkin kasuistik saja. Dia berkata bahwa populasi militer sebenarnya lebih rumit. Salah satunya karena tingginya tingkat Post Traumatic Stress Disorder (PTSD), penggunaan obat-obatan, dan luka yang berbeda.

Namun, belakangan Weaver baru saja menyelesaikan penelitian pada 71 anggota militer, yang telah diterbitkan di jurnal Undersea & Hyperbaric Medical Society (UHMS). Dia menemukan bahwa terapi oksigen hiperbarik ternyata bekerja jauh lebih baik.

"Saya pikir pembuktian mulai menunjukkan ada efek yang menguntungkan. Namun, masih banyak pertanyaan yang belum terjawab," ujar Weaver.

Tim Weaver sekarang sedang mengundang masyarakat sipil yang memiliki sindrom pasca-gegar otak untuk melakukan percobaan oksigen hiperbarik.

Efrati berpendapat bahwa penanganan pasca-gegar otak merupakan kebutuhan yang sangat mendesak, terutama untuk anggota militer dan atlet.

Hingga saat ini, belum ada pengobatan yang disetujui oleh Food and Drug Administration (FDA) untuk sindrom pasca-gegar otak. Antidepresan dan obat lain hanya dapat digunakan untuk meringankan gejala, tetapi tidak mengatasi penyebabnya.

"Kami percaya dengan kerja oksigen hiperbarik. Sekarang kami memiliki 20.000 orang dalam daftar tunggu dari seluruh dunia untuk melakukan terapi," kata Efrati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com