KOMPAS.com – Pernah kecewa terhadap diri sendiri karena tidak mampu mengingat secara detail? Jika ya, itu bukanlah hal buruk. Anda tidak memilik penyakit.
Otak bekerja dengan mengabaikan detail kecil dan mengingat gambaran besarnya. Anda mungkin tidak ingat berapa harga pop corn di dalam bioskop saat kencan pertama. Itu wajar.
Dalam sebuah publikasi di jurnal Neuron pada Rabu (27/9/2017), Lila Davachi, ahli neurologi dan profesor psikologi di New York University menunjukkan adanya keseimbangan kerja otak. Otak secara otomatis memutus dan membuang informasi yang tak penting.
Bersama koleganya, Davachi menampilkan objek tertentu pada salah satu dari empat tempat; pantai, hutan, kota, kamar tidur.
Baca Juga: Tak Dinyana, Mikroba Usus Juga Berbicara dengan Otak
Pemindaian otak para peserta menunjukkan setiap objek dan tempat dibuat menjadi ingatan tersendiri. Satu pekan kemudian, daerah otak yang aktif, waktu, dan polanya menjadi berbeda.
"Setelah satu minggu, kami mulai melihat struktur yang sama," kata Davachi dikutip dari Live Science pada Jumat (29/9/2017). "Semua pemandangan pantai menyatu ke dalam satu pola."
Davachi mendapati dua bagian otak yang bertanggung jawab terhadap penghilangan detail peristiwa.
Pertama adalah korteks prefrontal media, bagian otak terlibat dalam kognisi dan mengingat kenangan lama, aktif saat peserta dipindai kembali sepekan kemudian.
Kedua, hippocampus yang berperan aktif mengkodekan ulang kenangan dan meleburnya menjadi gambaran yang lebih besar. Biasanya, hippocampus berperan menyimpan kenangan detail yang terpisah.
"Anda bahkan bisa menafsirkan data ini dengan cara yang berlawanan dan berkata, 'Lihat, otak menyimpan informasi ini secara terpisah,' tapi yang penting, otak melakukan keduanya. Otak mengelompokkan informasinya," kata Davachi.
Sayangnya, penelitian Davachi belum menggali lebih jauh bagaimana ingatan membentuk pengetahuan dan pengalaman berada di pantai.
Baca Juga: Ternyata, Huruf Punya Efek Luar Biasa bagi Otak
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.