Terancam punah
James Askew, mahasiswa pascasarjana Universitas California Selatan, juga menemukan bahwa orangutan tapanuli jantan memiliki suara yang lebih bervariasi dan berbeda dibandingkan orangutan Sumatera dan Kalimantan.
Kalau orangutan sumatera memiliki suara yang panjang dan rendah, orangutan Kalimantan memiliki suara yang pendek dan tinggi.
Nah, orangutan tapanuli atau batang toru merupakan perkawinan keduanya. Ia memiliki suara yang panjang dan tinggi.
"Sangat mengherankan bagaimana perbedaan genetik yang paling dalam di antara orangutan ini telah terlewatkan oleh mata ilmuwan hingga sekarang," ujar Kris Helgen, ahli mammalogis Universitas Adelaide, Australia.
Helgen yang tidak terlibat dalam penelitan ini mengungkapkan bahwa pengukuran tengkorak akan membantu untuk mengenali spesies orangutan baru, bahkan ketika ilmuwan hanya menemukan kerangkanya saja.
Menurut dia, temuan ini masih sangat awal dan perlu dikaji lagi. Sebab, kurang dari 800 orangutan di Batang Toru terbagi menjadi tiga wilayah yang terfragmentasi.
"Banyak spesies terabaikan seperti Pongo tapanuliensis yang terancam punah. Sangat penting untuk mengarsipkan dokumen secara akurat dan memberi mereka nama ilmiah, sehingga bisa dikenali sebagai sesuatu yang khas, dipelajari lebih dalam, dan dilindungi dari kepunahan," kata Helgen.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.