Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/11/2017, 10:46 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Penulis

KOMPAS.com - Selama sekian lama, protein kedelai dianggap bermanfaat menjaga kesehatan jantung.  Namun FDA (Food And Drug Administration) pada Senin (30/10/2017) memberikan pernyataan untuk membantahnya.

FDA mengusulkan kepada pemerintah Amerika untuk membuat peraturan terkait manfaat protein kedelai pada penyakit jantung. Sebab, tidak ada bukti ilmiah yang membenarkan bahwa protein kedelai menyehatkan jantung.

Pengumuman resmi tersebut juga sekaligus merevisi keputusan FDA pada tahun 1999 yang menyetujui makanan protein kedelai bisa mengurangi resiko penyakit jantung.

Baca Juga: Hati-hati, Orang Bugar Pun Bisa Kena Serangan Jantung

"Dari penelitian bukti-bukti yang kita lakukan mengarah kepada kesimpulan bahwa klaim makanan protein kedelai membantu mencegah penyakit jantung tidak memenuhi standar FDA," kata Susan Mayne, Direktur FDA Bagian Keamanan Makanan dan Nutrisi Terapan, dalam pernyataan resminya.

Susan menambahkan bahwa pada tahun 1999, FDA pernah menyetujui klaim makanan protein baik untuk penyakit jantung. Namun setelah itu, para peneliti menemukan sejumlah kejanggalan terkait hubungan makanan protein kedelai dan penyakit jantung.

Misalnya, klaim mengkonsumsi protein kedelai akan mengurangi kadar kolesterol di dalam saluran darah, ternyata salah.

"Sementara itu, bagi pelaku usaha makanan kedelai berprotein, diberi kesempatan untuk memberi label di produk mereka yang menjelaskan kepada konsumen bahwa belum terbukti kedelai protein bisa megurangi penyakit jantung," kata Susan Mayne.

FDA menjelaskan pengumuman resminya hanya terkait efek makanan protein kedelai dengan penyakit jantung. Kedelai tetap merupakan sumber protein yang baik.

Asam Fitat

Sementara itu, dilansir dari laman www.mercola.com, tanaman kedelai mengandung asam fitat atau lemak jenuh yang tinggi di bagian dedak atau lambung tanaman.

Baca Juga: Bagaimana Caranya agar Tidak Mati Setelah Henti Jantung Mendadak?

 Asam fitat inilah yang menghalangi proses penyerapan kalsium, magnesium, zat besi, zat tembaga dan khususnya zat kapur, dalam saluran pencernaan manusia.

Mary G. Enig, Ph.D, ahli nutrisi dan rekannya Sally Fallon, berpendapat bahwa sudah banyak penelitian tentang efek negatif dari kedelai.

Banyak peneliti setuju bahwa diet makanan kacang kacangan dengan kandungan asam fitat tinggi, akan memicu kekurangan mineral. Hal ini banyak terjadi di negara-negara dunia ketiga.

Pelajarannya bukan menghindari kedelai, tetapi megonsumsi makanan yang beragam. Diet kacang-kacangan saja tidak membawa manfaat bagi tubuh.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Fakta-fakta Menarik Kentut, Soda Bikin Lebih Sering Kentut (Bagian 2)

Fakta-fakta Menarik Kentut, Soda Bikin Lebih Sering Kentut (Bagian 2)

Oh Begitu
Seberapa Akurat Ingatan Masa Kecil Kita?

Seberapa Akurat Ingatan Masa Kecil Kita?

Kita
Seperti Apa Gejala Virus Nipah yang Parah?

Seperti Apa Gejala Virus Nipah yang Parah?

Oh Begitu
Seperti Apa Hiu Tertua yang Berusia Ratusan Tahun?

Seperti Apa Hiu Tertua yang Berusia Ratusan Tahun?

Oh Begitu
Apakah Ikan Air Asin Bisa Hidup di Air Tawar?

Apakah Ikan Air Asin Bisa Hidup di Air Tawar?

Oh Begitu
8 Cara Menjaga Kesehatan Saat Cuaca Panas Ekstrem

8 Cara Menjaga Kesehatan Saat Cuaca Panas Ekstrem

Oh Begitu
Apa Penyebab Cuaca Panas Ekstrem di Indonesia?

Apa Penyebab Cuaca Panas Ekstrem di Indonesia?

Oh Begitu
Mengapa Tidak Ada Narwhal di Penangkaran?

Mengapa Tidak Ada Narwhal di Penangkaran?

Oh Begitu
Bagaimana Wortel Bisa Berwarna Oranye?

Bagaimana Wortel Bisa Berwarna Oranye?

Oh Begitu
Apakah Aman Makan Sushi?

Apakah Aman Makan Sushi?

Kita
Fakta Menarik Kentut, Hasilkan 500 Mililiter Gas Per Hari (Bagian 1)

Fakta Menarik Kentut, Hasilkan 500 Mililiter Gas Per Hari (Bagian 1)

Kita
Apa yang Harus Dilakukan untuk Mengelola Sampah?

Apa yang Harus Dilakukan untuk Mengelola Sampah?

Kita
Sains Jelaskan Manfaat Jus Bawang Bombai untuk Rambut Rontok

Sains Jelaskan Manfaat Jus Bawang Bombai untuk Rambut Rontok

Oh Begitu
Apa Manfaat Air Cucian Beras untuk Kesehatan?

Apa Manfaat Air Cucian Beras untuk Kesehatan?

Oh Begitu
Penyebab Cegukan dan Cara Mengatasinya

Penyebab Cegukan dan Cara Mengatasinya

Oh Begitu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com