Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 29/10/2017, 19:25 WIB
|
EditorYunanto Wiji Utomo

KOMPAS.com – Teknik berkamuflase alias mengelabuhi mangsa nyatanya tak hanya ditemukan pada hewan modern. Cara bertahan hidup ini telah ada sejak jutaan tahun lalu, saat dinosaurus menguasai bumi.

Terakhir, para ahli paleontologi mengungkap kamuflase dinosaurus Sinosauropteryx yang memiliki tanda coklat berbulu. Tanda itu berada di atas moncongnya, terbentang dari mata ke pipi layaknya topeng bandit.

Sinosauropteryx ditemukan oleh seorang petani China bernama Li Yinfang di provinsi Liaoning, China, saat menggali sumur dua dekade lalu. Diperkirakan hewan itu berasal dari masa 120 juta tahun alias zaman Cretaceus.

Tim peneliti yang terdiri dari Fiann M. Smithwick, Robert Nicholls, Innes C. Cuthill, dan Jakob Vinter dari Universitas Bristol menganalisis 2 fosil Sinosauropteryx.Mereka menemukan, bulu coklat di wajah berfungsi mencegah silau matahari.

Baca Juga: Dinosaurus Juga Bisa Rematik, Ini Buktinya

Jika Anda ingin melihat hal ini pada manusia, tengoklah para pemain sepak bola Amerika. Mereka menggunakan strip hitam di bawah matanya. Ciri lain Sinosauropteryx ialah garis coklat di punggung dan bulu putih di perut, membuatnya tak mudah ditemukan pemangsa.

Vinther mengatakan, dengan berat kurang dari enam pon, Sinosauropteryx tidak menjadi ancaman utama dibandingkan dinosaurus lain. Dengan begitu, garis di sekitar mata berfungsi untuk mengurangi silau matahari.

Dalam riset yang dipublikasikan di Current Biology pada Kamis (26/10/2017) ini, Vinther dan koleganya menggunakan Teknik fotografi berteknologi tinggi untuk mendapatkan gambaran bentuk tubuh Sinosauropteryx.

Vinther dan koleganya lantas mencetak tiruan 3D Sinosauropteryx dan menempatkan cetakan tersebut di berbagai lingkungan. Penyamaran paling efektif terjadi di sabana dan kurang efektif di daerah hutan.

Kemungkinan, Sinosauropteryx bergabung dengan kelompok kecil nodosaurus yang juga punya kemampuan kamuflase. Pada nodosaurus, pigmen merah gelap menghiasi tubuhnya namun tak punya corak gelap di area mata.

"Dengan menggunakan pola kamuflase, kita dapat mengatakan dinosaurus mana yang tinggal di mana," kata Vinther seperti dikutip dari The Washington Post pada Kamis (24/10/2017). "Untuk melukis gambaran yang lebih lengkap tentang bagaimana lanskap saat itu.”

Tiap penyamaran hewan bisa terbongkar. Burung bisa cepat terbang. Sementara, Sinosauropteryx cuma punya satu cara saat penyamarannya terbongkar, lari sekencang-kencangnya.

Baca Juga: Tidak Hanya Manusia, Dinosaurus Juga Kelonan Saat Tidur

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+