Setelah mempelajari 328 orang dalam sebuah eksperimen, para peneliti mengonklusikan bahwa empati, waktu, dan kecerdasan seseorang tidak ada hubungannya dengan ketularan menguap.
Sebaliknya, para peneliti menemukan korelasi antara menguap dengan usia, di mana orang-orang yang lanjut usia lebih jarang ikut menguap setelah melihat orang lain menguap. Namun, karena kelompok usia ini hanya delapan persen di antara partisipan, para peneliti berniat untuk mengembangkan eksperimen tersebut dan mencari faktor genetik.
Baca juga : Inilah Mengapa Menguap Itu Menular
Penelitian pada hewan
Seperti dilansir pada laman www.thoughtco.com, kita bisa menemukan petunjuk penting yang menjelaskan mengapa manusia bisa ketularan menguap dengan meneliti perilaku menguap pada hewan.
Penelitian di Universitas Kyoto di Jepang, khususnya di Institut Penelitian Primata, mengamati enam simpanse. Dua diantaranya menunjukkan perilaku tertular menguap setelah menonton video simpanse lain menguap, sedangkan tiga bayi simpanse tidak terpengaruh menguap.
Ada kemungkinan bahwa, sama seperti anak manusia, bayi simpanse belum memiliki perkembangan intelektual yang cukup untuk ikut menguap.
Sementara itu, penelitian lain di London memilih anjing sebagai objek penelitian. 21 dari 29 anjing ikut menguap saat ada orang di depannya yang menguap. Anjing-anjing tersebut ternyata juga memilih. Mereka hanya ikut menguap apabila orang menguap dengan sungguh-sungguh dan bukan hanya membuka mulut dengan lebar.
Sama seperti sebelumnya, dalam eksperimen ini hanya anjing yang sudah berumur lebih dari tujuh bulan yang terpengaruh.
Kesimpulan
Hingga kini, para peneliti mengakui belum sampai pada kesimpulan akhir untuk menjawab secara pasti mengapa menguap itu menular. Namun dari kesimpulan sementara, tidak semua orang serta merta akan mudah tertular menguap.
Ada banyak faktor yang mempengaruhi. Beberapa di antaranya adalah orang tersebut terlalu muda, terlalu tua, tidak memiliki gen mudah terpengaruh menguap, atau sekadar tidak punya rasa empati.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.