Penelitian kala itu melibatkan data dari 1.000 anak. 791 anak dengan autisme, 186 anak non-autis, dan 35 anak non-autis dengan depresi.
Orangtua diminta memberi penilaian numerik yang menggambarkan seberapa sering anak mereka mencoba bunuh diri.
Baca juga: Kisah Ariel, Bocah Penyandang Autis yang Ingin Naik Haji
Hasilnya, anak-anak dengan autisme 28 kali lebih mungkin mencoba bunuh diri dibanding anak-anak non-autis.
Penelitian yang dipublikasikan di jurnal Research in Autism Spectrum Disorder ini menyebutkan bahwa depresi diprediksi menjadi penyebab terkuat atas usaha bunuh diri anak-anak pengidap autisme.
"Dari anak-anak itu, hampir setengah dari mereka mencoba untuk bunuh diri karena diintimidasi atau diolok-olok," kata Angela Gorman, asisten profesor psikiatri anak di Penn State College of Medicine yang mengerjakan penelitian tersebut dirangkum dari Livescience, Rabu (13/03/2013).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.