Selain itu, anak yang mengalami sindroma down punya faktor risiko terjangkit sebesar 40 persen. Untuk itu, deteksi awal menjadi penting dilakukan sebelum anak pengidap sindroma down berumur enam bulan.
“Kalau klasik, dia sesak, tapi kebanyakan tidak ada gejala. Ya disarankan begitu (deteksi awal) supaya down syndrome lebih baik dipastikan apakah ada atau tidak,” kata Mulyadi.
Mulyadi menuturkan, umumnya operasi PJB dapat dilakukan maksimal hingga anak berumur dua tahun. Lebih dari itu, PJB bisa merunkan tingkat kesembuhan dan mengakibatkan komplikasi, seperti pada paru dan otak.
Jika sudah menyerang otak, anak yang telah dioperasi dapat memiliki jantung yang normal, tetapi tidak dapat menikmati masa kecilnya.
“Dia bisa kejang. Jika sudah dioperasi seperti stroke. Anak tidak bisa ngapa-ngapain meski jantungya sudah normal. Kalau ke paru bisa meninggal mendadak,” kata Mulyadi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.