Setelah kemenangannya, Rao mengatakan bahwa ia berharap bisa memperbaiki perangkat ini lebih baik lagi.
Pada akhirnya nanti, ia berharap bisa menjual sensor ini kepada semua orang yang tinggal di daerah terkontaminasi timbal.
Rao yang bercita-cita menjadi ahli genetika atau ahli epidemiologi ini mengatakan kontaminasi timbal menarik baginya karena menggabungkan kedua disiplin ilmu tersebut.
"Jika anda mandi dengan air yang terkontaminasi, kemudian dengan mudah mendapatkan ruam akan dipelajari oleh ahli epidemiologi," katanya.
"Dan jika seseorang meminum air tersebut, kemungkinan memiliki anak yang cacat, meskipun kemungkinannya kecil." sambung Rao.
Bagaimana pun, Rao mengatakan tujuannya dengan perangkat yang diberi nama dewi air Yunani itu adalah untuk menjangkau sebanyak mungkin orang.
"Saya mempelajari sedikit dari kedua topik ini karena saya sangat tertarik dengan bidang ini," tutur Rao.
"Dan kemudian saya menemukan perangkat ini untuk membantu menyelamatkan nyawa." tutupnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.