Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/09/2017, 21:08 WIB
|
EditorShierine Wangsa Wibawa

KOMPAS.com -- Setelah lama menjadi misteri, para peneliti akhirnya berhasil membuktikan bahwa ubur-ubur pun butuh tidur. Mereka menemukan bahwa Cassiopea, salah satu ubur-ubur paling primitif di dunia, tidur setiap malam.

Beukuran sekitar 2,5-5 centimeter, Cassiopea sering disebut sebagai ubur-ubur terbalik karena mereka mereka hidup di dasar laut dengan tentakel yang menghadap ke atas. Hewan ini dapat ditemukan di perairan dangkal di samudra Pasifik dan Atlantik barat.

Melalui berbagai eksperimen di laboratorium, para peneliti mengonklusikan bahwa Cassiopeia memenuhi tiga kriteria penting tidur, yakni berkurangnya aktivitas dan respons terhadap stimulus untuk jangka waktu tertentu, dan meningkatnya keinginan untuk tidur setelah kekurangan tidur.

(Baca juga: Tidak Hanya Manusia, Ada Dinosaurus yang "Kelonan" Saat Tidur)

Para peneliti menemukan bahwa tubuh Cassiopea bergetar 30 persen lebih lambat pada malam hari dibandingkan siang hari. Lalu, ketika tempat mereka tidur diambil, mereka butuh waktu sekitar lima detik untuk bangun dan mengorientasikan diri mereka kembali.

Kemudian, ketika para peneliti membuat mereka tidak bisa tidur dengan menyemprotkan air, Cassiopea menjadi lebih sering ketiduran di siang hair.

Kepada Reuters 21 September 2017, pakar biologi dari California Institute of Technology, Ravi Nath, mengatakan, bukti-bukti ini menunjukkan bahwa hewan yang tidak memiliki sistem saraf yang terpusat sekali pun juga butuh tidur. Artinya, tidur adalah keadaan perilaku paling kuno yang tertanam dalam garis keturunan hewan.

Ubur-ubur memang salah satu makhluk paling tua di bumi. Mereka sudah ada di lautan sejak 600 juta tahun yang lalu, jauh sebelum dinosaurus yang baru muncul 230 juta tahun yang lalu dan manusia yang baru muncul 300.000 tahun yang lalu.

(Baca juga: Inilah yang Terjadi pada Otak Saat Anda Tidur)

Hewan ini juga menjadi salah satu makhluk pertama yang memiliki sel-sel saraf atau neuron, walaupun mereka tidak memiliki otak, tulang belakang, mau pun sistem saraf terpusat.

Penemuan ini pun menimbulkan berbagai pertanyaan baru mengenai asal-usul dan tujuan dari tidur. “Kita tidak tahu bila tidur hanya terbatas pada hewan saja. Tidur adalah keadaan perilaku yang tertanam secara genetis. Gen dan sirkuit saraf berinteraksi untuk menghasilkan keadaan tidur,” kata Nath.

Dia melanjutkan, aku rasa akan sangat sulit untuk membuktikan tidur pada organisme yang bukan hewan, tetapi keadaan tidur yang kita kenal mungkin berasal dari periode ketenangan pada beragam organisme, termasuk tumbuhan, bakteri dan jamur.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber Reuters

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Apakah Ada Efek Membersihkan Kotoran di Pusar?

Apakah Ada Efek Membersihkan Kotoran di Pusar?

Oh Begitu
8 Tanda Rabies pada Anjing yang Perlu Diwaspadai

8 Tanda Rabies pada Anjing yang Perlu Diwaspadai

Oh Begitu
Kenapa Inti Bumi Sangat Panas?

Kenapa Inti Bumi Sangat Panas?

Oh Begitu
Pria Rusia Tewas Diserang Hiu Macan di Mesir, Kenapa Hiu Menyerang Manusia?

Pria Rusia Tewas Diserang Hiu Macan di Mesir, Kenapa Hiu Menyerang Manusia?

Oh Begitu
Apakah yang Terjadi Saat Lubang Hitam Bertabrakan?

Apakah yang Terjadi Saat Lubang Hitam Bertabrakan?

Fenomena
Apakah Efek Sering Menggigit Kuku?

Apakah Efek Sering Menggigit Kuku?

Oh Begitu
Mengapa Ular Berganti Kulit secara Berkala?

Mengapa Ular Berganti Kulit secara Berkala?

Oh Begitu
Apakah Fungsi Kumis pada Gajah?

Apakah Fungsi Kumis pada Gajah?

Oh Begitu
Benarkah Bulu yang Dicukur Akan Tumbuh Lebih Cepat dan Lebat?

Benarkah Bulu yang Dicukur Akan Tumbuh Lebih Cepat dan Lebat?

Oh Begitu
7 Hewan Penghuni Amazon, Ada Ular Besar dan Burung Warna-warni

7 Hewan Penghuni Amazon, Ada Ular Besar dan Burung Warna-warni

Oh Begitu
Mengenal Obesitas yang Bisa Sebabkan Banyak Penyakit

Mengenal Obesitas yang Bisa Sebabkan Banyak Penyakit

Kita
10 Negara Terpanas di Dunia Versi World Atlas

10 Negara Terpanas di Dunia Versi World Atlas

Fenomena
Apakah Mikropenis Dapat Diobati?

Apakah Mikropenis Dapat Diobati?

Oh Begitu
Benarkah Kantong Teh Bermanfaat untuk Mata?

Benarkah Kantong Teh Bermanfaat untuk Mata?

Oh Begitu
Paus Fransiskus Jalani Operasi Hernia, Kondisi Apa Itu?

Paus Fransiskus Jalani Operasi Hernia, Kondisi Apa Itu?

Oh Begitu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com