Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Besar atau Kecil Ukuran Hewan, Semua Terancam Punah

Kompas.com - 20/09/2017, 16:06 WIB
Monika Novena

Penulis

Sumber BBC

KOMPAS.com -- Ukuran menjadi hal yang penting saat berbicara mengenai risiko kepunahan. Hasil penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences memaparkan bahwa salah satu faktor utama risiko kepunahan adalah ukuran tubuh.

Tim peneliti mengungkapkan jika hewan terbesar dan terkecil di dunia, baik yang hidup di darat maupun air, adalah hewan yang paling berisiko punah.

Tim meneliti burung dan mamalia, kemudian menemukan jika spesies dengan ukuran tubuh besar akan cenderung lebih cepat punah. Namun bukan hanya itu saja, peneliti menemukan hal lain yang cukup mengejutkan.

(Baca juga: Kepunahan Massal ke-6 Sudah Dimulai, Siapkah Anda?)

"Anehnya, kami juga menemukan jika spesies yang paling kecil juga berisiko terancam punah seperti halnya spesies dengan ukuran terbesar," kata Prof Bill Ripple, peneliti dari Oregon State University di Corvallis, Amerika Serikat.

Ancaman pada hewan bertubuh besar antara lain perburuan untuk makanan, perdagangan atau obat-obatan, serta penangkapan ikan yang tidak diregulasi. Sementara itu, hewan kecil terutama berisiko akibat adanya pencemaran air, pertanian, penebangan hutan, serta pengembangan wilayah.

"Vertebrata terbesar kebanyakan terancam dibunuh langsung oleh manusia, sedangkan spesies terkecil cenderung memiliki rentang geografis yang terbatas sehingga terancam oleh degradasi habitat mereka," jelas Ripple seperti dikutip dari BBC, Selasa (19/9/2017).

Kepunahan memang proses alami yang memengaruhi beberapa spesies setiap tahunnya. Namun, perkiraan menunjukkan bahwa kepunahan spesies pada saat ini ratusan kali lipat lebih cepat dari seharusnya.

(Baca juga: 122 Spesies Burung di Indonesia Terancam Punah)

Oleh karena itu, dibutuhkan pendekatan yang berbeda untuk konservasi spesies kecil dan besar. Upaya ini harus segera dilakukan. Sebab, seperti yang kita ketahui, spesies bertubuh besar semacam gajah, badak, dan singa mendapat lebih banyak perlindungan dan perhatian, sementara spesies kecil yang berisiko punah seperti katak sering terabaikan.

"Saya kira pertama-tama kita perlu membangun kesadaran publik mengenai spesies kecil yang terancam punah," imbuh Ripple.

Thomas Newsome, peneliti lain yang terlibat berkata bahwa salah satu kunci mencegah kepunahan adalah dengan mengurangi perburuan dan pengambilan ikan di laut secara berlebihan.

"Namun, pada akhirnya memperlambat laju pertumbuhan populasi manusia merupakan faktor jangka panjang yang penting dalam membatasi risiko kepunahan banyak spesies," katanya.

Penelitian yang melibatkan periset dari AS, Inggris, Swiss dan Australia ini membandingkan massa tubuh dengan risiko kepunahan pada lebih dari 25.000 spesies vertebrata. Dari jumlah tersebut, sekitar 4.000 terancam punah, seperti yang tercantum dalam daftar merah Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Fenomena
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Fenomena
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Kita
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Oh Begitu
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Oh Begitu
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Oh Begitu
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Oh Begitu
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Kita
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
Fenomena
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Oh Begitu
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Oh Begitu
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Oh Begitu
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Oh Begitu
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Fenomena
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Kita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau