KOMPAS.com -- Selama ini banyak yang berpikir jika gurita adalah mahluk penyendiri dan antisosial. Namun, baru-baru ini para ilmuwan membuktikan jika anggapan itu tidak selamanya benar.
Para ilmuwan menemukan sebuah "kota" gurita kecil yang terletak 10-15 meter di bawah permukaan air. Dijuluki Octlantis, kota tersebut terdiri dari tumpukan pasir dan kerang, dan merupakan rumah bagi sekitar 15 sefalopoda.
Ahli biologi kelautan kemudian merekam beragam aktivitas yang terjadi di Octlantis selama 10 jam dan melihat bagaimana gurita berinteraksi di Octlantis. Mereka bertemu, tinggal bersama, berkomunikasi satu sama lain, mengejar gurita yang tidak dikenal, dan bahkan mengusir mereka dari sarang.
(Baca juga: Gurita Paling Imut Sedunia Ditemukan, Beginilah Wajahnya...)
"Perilaku ini adalah produk seleksi alam dan mungkin sangat mirip dengan perilaku sosial vertebrata yang kompleks," kata David Scheel, peneliti dari Alaska Pacific University seperti yang dikutip dari Science Alert, Selasa (19/9/2017).
"Ini menunjukkan bahwa di saat yang tepat, evolusi bisa menghasilkan perilaku yang serupa dalam beragam kelompok organisme," tambahnya.
Sebelumnya, peneliti juga sempat menemukan kota gurita lain pada tahun 2009. Peneliti menyebutnya sebagai Octopolis. Baik itu di Octopolis dan Octlantis, kedua tempat sama-sama menunjukkan jika gurita bukanlah penyendiri seperti yang selama ini digambarkan.
Meski begitu, masih ada yang belum diketahui mengenai perilaku ini, apakah kota gurita ini sebenarnya memang umum dalam kehidupan gurita, lalu bagaimana mereka memulai kota tersebut.
(Baca juga: Kisah Gurita, Cumi-cumi, dan Cangkangnya dalam Perspektif Evolusi)
Untuk sementara waktu, para peneliti punya analisisnya sendiri. Mereka berpikir jika hal pertama yang menarik para gurita-gurita ini untuk berkumpul adalah ketertarikan akan adanya batu-batu yang menonjol.
"Pada kedua tempat itu, terdapat hamparan bebatuan yang membuat gurita berkumpul," jelas Stephanie Chancellor, peneliti lain yang terlibat.
Biasanya, gurita hanya berkumpul untuk kawin sebelum akhirnya berpisah lagi. Oleh karena itu, penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk memahami mengapa mereka ingin membentuk koloni seperti yang terjadi di Octopolis dan Octlantis.
Penelitian ini telah dipublikasikan di Marine and Freshwater Behaviour and Physiology.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.