Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Pohon Palem Tetap Berdiri meski Diterjang Badai?

Kompas.com - 14/09/2017, 08:07 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Penulis

KOMPAS.com -- Pohon palem adalah tanaman yang luar biasa. Ketika pohon lainnya patah atau bahkan tumbang akibat badai, pohon palem biasanya hanya bengkok setelah lama berayun-ayun tertiup angin kencang.

Sebenarnya, apa rahasia pohon palem agar tetap bisa berdiri ketika diterjang badai?

Judy Jernstedt, seorang profesor ilmu tanaman di University of California, Davis, menjelaskan bahwa walaupun palem adalah pohon, tanaman ini lebih dekat dengan rumput, jagung, dan beras daripada pohon lainnya.

(Baca juga: Membayangkan Bentuk Badai Irma, Jose, dan Harvey jika Bumi Datar)

Hal ini karena palem adalah kelompok Arecaceae yang sudah hidup sejak 100 juta tahun yang lalu dan memiliki garis keturunannya sendiri, tulis Peter Stevens, seorang profesor biologi dari University of Missouri-St Louis, dalam situs Angiosperm Phylogeny. Kini, jumlah mereka telah mencapai 188 genus dan 2.585 spesies.

Memiliki garis keturunan yang berbeda membuat palem memiliki perbedaan mencolok dengan pohon lainnya. Pakar geokimia Hope Jahren menulis di dalam otobiografinya yang berjudul Lab Girl bahwa perbedaan inilah yang menjadi rahasia kekuatan pohon palem.

Tidak seperti pohon pada umumnya, batang pohon palem ternyata tidak terbuat dari kayu. “Sebaliknya, Anda justru akan menemukan sekumpulan jaringan seperti spons yang terpencar-pencar,” tulis Jahren.

(Baca Juga: Dilanda Badai Harvey, Semut Api Ciptakan Rakit dari Tubuh Sendiri)

Lalu, bila pohon menumbuhkan lingkar seiring usia mereka, palem menciptakan jaringan spons dari sel-sel yang lembek dan lentur dalam bentuk yang tidak beraturan.

Jahren menulis, tidak adanya struktur konvensional inilah yang memberi palem kelenturannya dan membuatnya dapat beradaptasi terhadap angin pantai yang sepoi-sepoi, maupun badai yang kejam.

Dengan bentuk batang tersebut, tidak heran bila palem menjadi tanaman yang paling sukses berkembang di area tropis, hangat, dan berangin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau