KOMPAS.com -- Pohon palem adalah tanaman yang luar biasa. Ketika pohon lainnya patah atau bahkan tumbang akibat badai, pohon palem biasanya hanya bengkok setelah lama berayun-ayun tertiup angin kencang.
Sebenarnya, apa rahasia pohon palem agar tetap bisa berdiri ketika diterjang badai?
Judy Jernstedt, seorang profesor ilmu tanaman di University of California, Davis, menjelaskan bahwa walaupun palem adalah pohon, tanaman ini lebih dekat dengan rumput, jagung, dan beras daripada pohon lainnya.
Hal ini karena palem adalah kelompok Arecaceae yang sudah hidup sejak 100 juta tahun yang lalu dan memiliki garis keturunannya sendiri, tulis Peter Stevens, seorang profesor biologi dari University of Missouri-St Louis, dalam situs Angiosperm Phylogeny. Kini, jumlah mereka telah mencapai 188 genus dan 2.585 spesies.
Memiliki garis keturunan yang berbeda membuat palem memiliki perbedaan mencolok dengan pohon lainnya. Pakar geokimia Hope Jahren menulis di dalam otobiografinya yang berjudul Lab Girl bahwa perbedaan inilah yang menjadi rahasia kekuatan pohon palem.
Tidak seperti pohon pada umumnya, batang pohon palem ternyata tidak terbuat dari kayu. “Sebaliknya, Anda justru akan menemukan sekumpulan jaringan seperti spons yang terpencar-pencar,” tulis Jahren.
Lalu, bila pohon menumbuhkan lingkar seiring usia mereka, palem menciptakan jaringan spons dari sel-sel yang lembek dan lentur dalam bentuk yang tidak beraturan.
Jahren menulis, tidak adanya struktur konvensional inilah yang memberi palem kelenturannya dan membuatnya dapat beradaptasi terhadap angin pantai yang sepoi-sepoi, maupun badai yang kejam.
Dengan bentuk batang tersebut, tidak heran bila palem menjadi tanaman yang paling sukses berkembang di area tropis, hangat, dan berangin.
https://sains.kompas.com/read/2017/09/14/080700323/bagaimana-pohon-palem-tetap-berdiri-meski-diterjang-badai-