Setidaknya sekitar 4000 makalah telah ditulis menggunakan data 635 gigabyte yang dikumpulkan oleh Cassini.
Tahun 2009, Cassini kehabisan bahan bakar. Para ilmuwan di Jet Propulsion Laboratory NASA berkumpul untuk membicarakan nasib pesawat ruang angkasa itu.
Pesawat itu tidak bisa dibiarkan mengapung di luar angkasa, kemungkinannya akan terlepas dari orbit serta menabrak salah satu satelit yang berpotensi bisa dihuni.
Jika itu terjadi, Cassini akan mencemari satelit-satelit itu dengan mikroba yang berasal dari Bumi.
Tim kemudian mempertimbangkan untuk memindahkan Cassini ke orbit yang lebih jauh atau mengirimkannya ke planet lain.
Baca Juga: Cassini Memotret Badai Raksasa dalam Aksi Bunuh Dirinya
Tapi kemudian muncul ide untuk meluncurkan Cassini ke Titan.
Dari situ, dengan memanfaatkan gaya gravitasi Titan, Cassini masuk ke orbit dan melakukan eksplorasi di antara cincin planet Saturnus, lalu berakhir dengan menabrak Saturnus itu sendiri.
Selama melakukan misi itu, Cassini juga telah memetakan gravitasi dan medan magnet Saturnus untuk mengungkapkan struktur internal planet ini.
Cassini juga mendapatkan gambar lebih dekat dari cincin Saturnus dan bahkan mengetahui partikel es yang membentuknya. Diharapkan untuk akhirnya mengetahui lamanya hari Saturnus.
Pada dini hari tanggal 15 September nanti, misi terakhir Cassini yang disebut dengan Grand Finale akan berakhir.
Pada hari itu, para ilmuwan yang telah bekerja selama 30 tahun terakhir akan berkumpul di Laboratorium Jet Propulsion di Pasadena, California.
Lepas tengah malam, wahana antariksa Cassini akan mengarah ke atmosfer Saturnus dan mulai mentransmisikan data mengenai apa yang dilihatnya pada saat itu juga dengan cepat.
Tiga jam kemudian Cassini akan menghantam atmosfer Saturnus dan akan melalui awan gas padat.
Perlahan wahana antariksa ini akan kehilangan kemampuan untuk mengirim sinyal kembali ke Bumi.
Karena waktu tunda komununikasi antara Saturnus dan Bumi, pesan terakhir tidak akan sampai ke Bumi sampai 83 menit kemudian.