Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Sepelekan Lubang Gigi, Akibatnya Lebih Besar dari Dugaan

Kompas.com - 06/09/2017, 19:48 WIB
Lutfy Mairizal Putra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Sakit gigi mungkin terlihat sepele. Tak begitu menyeramkan dibandingkan kanker atau penyakit tidak menular lainnya.

Namun, sakit gigi yang banyak diakibatkan oleh lubang gigi sebenarnya dapat berdampak besar bagi kualitas hidup.

Itu dikatakan Prof. drg. Anton Rahardjo, Ph.D saat membacakan pidato upacara Pengukuhan Guru Besar Tetap Ilmu Kedokteran Gigi Universitas Indonsesia, Depok, Rabu (06/9/2017).

Anton mengatakan, lubang gigi bisa membuat anak kesulitan mengunyah makanan, akibatnya mengganggu asupan gizi, daya tahan tubuh, kualitas kecerdasan, serta emosional anak.

“Banyak studi yang menunjukkan hubungan kuat terhadap parameter karies (lubang) gigi anak dengan berbagai parameter kesehatan dan kualitas hidup,” ucap Anton.

Pada ibu hamil, sejumlah penelitian menyebut kaitan penyakit gigi dan mulut seperti karies pada kelahiran prematur dan kelahiran dengan berat badan rendah.

Di beberapa negara di Asia, gigi berlubang merupakan penyakit paling umum yang terjadi pada 60-90 persen pada anak usia sekolah.

Sedangkan di Indonesia, pengidap karies gigi cenderung meningkat dalam tiga dasawarsa terakhir.

Baca Juga: Jangan Anggap Semua Luka di Mulut adalah Sariawan, Ini Alasannya

Dalam survei pada Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) 2016, persentase anak usia 6 tahun di 25 provinsi terkena karies gigi sulung sebesar 74,44 persen.

Pada anak usia 12 tahun, BKGN tahun 2015 menyebutkan bahwa persentase gigi berlubang sebesar 53,9 persen.

“Kondisi ini terjadi karena pemahaman orang tua yang salah bahwa gigi sulung berlubang dianggap wajar karena akan diganti dengan gigi permanen," kata Anton.

"Padahal menyebabkan ketidaknyamanan, hipersensitif pada giginya secara berkepanjangan,” imbuhnya.

Dampak besar lubang gigi dibuktikan oleh penelitian D. Maharani dan timnya di Bekasi, Jawa Barat.

Riset yang melibatkan 800 murid Sekolah Dasar (SD) itu menunjukkan ada hubungan lubang gigi dengan prestasi belajar, jumlah presensi, kepercayaan diri, dan kualitas hidup anak.

Pemerintah telah menyadari pentingnya pencegahan karies gigi.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau