Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Burung Pantai Perlu Dilestarikan, Kerjasama Dunia Dibutuhkan

Kompas.com - 06/09/2017, 18:10 WIB
Rosyid A Azhar

Penulis

GORONTALO, KOMPAS.com - Pelestarian burung pantai membutuhkan kerja sama global antarnegara untuk melindungi habitatnya.

Burung pantai sebagian besar merupakan pengembara (migran) yang menjelajah berbagai belahan bumi.

"Ketidakpedulian salah satu negara tempat persinggahan burung akan memberikan dampak penurunan populasi secara global,” kata Yus Rusila Noor, Direktur Wetlands International Indonesia.

Dari data Wetlands International Indonesia, tercatat terdapat 243 spesies yang termasuk dalam kelompok burung pantai.

Baca Juga: Kisah Spesies Burung yang Lupa Caranya Terbang

Dalam peringatan Hari Burung Pantai Sedunia, Rabu (6/9/2017), Yus menuturkan bahwa Indonesia merupakan tempat istimewa bagi burung migran.

Sebanyak 65 jenis burung pantai hidup di nusantara. "Sebagian besar merupakan burung bermigrasi dari famili Scolopacidae dan Charadriidae,” katanya.

Pantai-pantai di Indonesia juga menjadi lokasi berbiak dan singgah burung pantai, seperti Cerek Jawa (Charadrius javanicus). Karenanya, pelestarian lingkungannya perlu diupayakan.

Hari burung pantai kali ini diperingati dengan kegiatan pengamatan dan sensus burung.

Pengamatan burung merupakan kegiatan citizen science terkait burung. Sementara ada juga Asian Waterbird Census, penghitungan burung air secara serentak pada setiap Januari.

“Berbagai kegiatan bertujuan sama, mengajak kita ikut serta melestarikan satwa liar, tidak hanya burung, yang keberadaannya semakin terancam, terutama akibat kegiatan ekstraktif,” jelas Yus.

Baca Juga: Serangga "Zombie" Isap Otak dan Penggal Kepala Burung untuk Hidup

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Fenomena
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Fenomena
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Kita
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Oh Begitu
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Oh Begitu
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Oh Begitu
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Oh Begitu
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Kita
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
Fenomena
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Oh Begitu
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Oh Begitu
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Oh Begitu
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Oh Begitu
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Fenomena
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Kita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau