Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ilmuwan Kembangkan Kecerdasan Buatan untuk Prediksi Rasa Sakit

Kompas.com - 04/09/2017, 12:32 WIB
Lutfy Mairizal Putra

Penulis

KOMPAS.comKecerdasan buatan (Al) semakin berkembang. Jangan takut, kesampingkan dulu imajinasi Al yang dapat membunuh manusia.

Diwartakan Futurism, Sabtu (2/9/2017). Kali ini, para peneliti mengembangkan Al dengan tujuan untuk membantu dokter dalam mengobati pasien. Al yang disebut dengan “"DeepFaceLIFT” punya kemampuan untuk menilai seberapa besar rasa sakit yang dirasakan pasien dengan obyektif.

Meski terlihat sederhana, mengidentifikasi tingkat rasa sakit berperan penting dalam pengobatan.

Rasa sakit kerap diatasi dengan obat pengurang rasa sakit yang celakanya juga bisa mengakibatkan kecanduan. Pasien sendiri kadang tak jujur dengan rasa sakitnya sehingga dosis obat yang diberikan berlebihan.

Baca Juga: Perlukah Kita Takut Dikalahkan Kecerdasan Buatan?

Fengjiao Peng dari Media Lab di MIT beserta tim mengembangkan alogaritma untuk DeepFaceLIFT dengan memberikan video orang-orang yang mengalami nyeri, misalnya rasa nyeri bahu.

DeepFaceLIFT pun belajar perbedaan halus ekspresi wajah untuk memperkirakan rasa nyeri, antara lain melalui gerakan di sekitar hidung dan mulut.

Hasil pengembangan tersebut telah dipublikasikan di Journal of Machine Learning Research, Agustus 2017.

Hasil identifikasi DeepFaceLIFT sejauh ini belum memuaskan. Untuk identifikasi rasa sakit, analisa dari dokter sungguhan masih tetap diperlukan.

Keterbatasan DeepFaceLIFT misalnya datang dari gambar yang digunakan untuk menganalisis. DeepFaceLIFT menggunakan gambar yang diambil dalam kondisi pencahayaan ideal, sedangkan dalam dunia nyata bisa saja kondisi itu tidak didapatkan.

Setiap orang bisa mengekspresikan rasa sakit yang berbeda, diepngaruhi faktor budaya dan lama pasien merasakan sakit.

Meski belum memuaskan, pendekatan ini layak dikembangkan untuk membantu tugas dokter pada masa depan.

Baca Juga: Kisah "Manusia Paling Manusiawi" Mengalahkan Kecerdasan Buatan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com